BISNIS

Keripik Tempe Kuasai Pasar Internasional, Bukti IKM Pangan Go Global

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian aktif memacu pelaku industri dalam negeri untuk melebarkan sayapnya ke pasar mancanegara melalui perdagangan ekspor. Upaya ini juga ditujukan kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM), dengan berbagai program strategis yang difasilitasi oleh Kemenperin, di antaranya program pendampingan, sertifikasi hingga pembukaan akses promosi ke pasar internasional.

CV. Kahla Global Persada, IKM pangan asal Sukabumi yang telah memanfaatkan program Kemenperin tersebut dan berhasil melakukan ekspor. IKM ini sukses melakukan ekspor perdana produk keripik tempe ke Arab Saudi.

“Kami memberikan apresiasi kepada CV. Kahla Global Persada yang telah memberikan contoh tentang kegigihan dan kisah sukses pelaku IKM yang mampu terus berkembang, hingga berhasil menembus pasar internasional dan semoga capaian ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/2).

Dirjen IKMA menyampaikan, IKM pangan selama ini memainkan peranan penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia. “Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, terbuka pula peluang produk-produk IKM pangan Indonesia bisa menembus pasar ekspor,” ujarnya.

Reni juga mengungkapkan, agar pelaku IKM bisa semakin berdaya saing global, mereka perlu menyiapkan diri dengan terus meningkatkan kualitas produk, membangun branding, melakukan adaptasi teknologi dan berinovasi, serta membaca tren dan kebutuhan pasar di dalam maupun luar negeri. Apalagi, pemerintah menjadikan IKM sebagai salah satu sektor prioritas dalam memajukan ekonomi nasional.

“Kemenperin melalui Ditjen IKMA terus melakukan pembinaan terhadap IKM pangan dengan berbagai insentif dan program kegiatan yang strategis untuk mendorong pelaku IKM Indonesia semakin unggul, mampu menghadapi persaingan tinggi dan menjadi rantai supply bagi industri besar,” tuturnya.

Di samping itu, Kemenperin berupaya mendukung dan meningkatkan kemampuan IKM pangan dalam memasarkan produk-produk yang berorientasi ekspor sesuai dengan kebutuhan pasar dan kualitas yang diinginkan oleh buyer. Salah satunya dengan mendorong para pelaku IKM pangan untuk memenuhi kriteria ekspor produk IKM pangan,” tambah Reni.

Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho menyebutkan, kinerja ekspor tempe dari Indonesia pada tahun 2023, untuk produk tempe dengan HS 21069097, mencapai angka 720,68 ton dengan nilai USD2,43 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan 35,47 persen (yoy) dibanding tahun 2022 yang mencapai 533,8 ton dengan nilai USD1,64 juta.

“Indonesia juga mengekspor produk tempe dalam bentuk keripik, namun belum terdapat kode HS khusus untuk produk keripik tempe. Sebagai gambaran, nilai dari ekspor 20 feet produk keripik tempe saat ini adalah sebesar USD16.525,52 atau setara Rp269.514.706,” ungkap Bayu.

Bayu mengungkapkan bahwa CV. Kahla Global Persada merupakan salah satu IKM olahan tempe binaan Ditjen IKMA yang telah mendapatkan fasilitasi bimbingan, pendampingan dan sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) pada tahun 2021 serta fasilitasi restrukturisasi mesin dan peralatan pada tahun 2020 dengan nilai bantuan potongan harga sebesar Rp11.475.000.

“Fasilitasi bimbingan, pendampingan dan sertifikasi HACCP merupakan kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan untuk memperkuat produk IKM khususnya makanan agar mampu bersaing secara global dengan adanya jaminan keamanan dan mutu pangan,” jelas Bayu.

Fasilitasi pengembangan produk adalah salah satu aspek penting yang perlu dilakukan dalam upaya membentuk IKM agar bisa lebih berdaya saing.  Dengan produk dan SDM yang berkualitas, para pelaku IKM akan dapat memenuhi kriteria pasar ekspor.

Dengan berbagai pembinaan yang didapatkan, saat ini CV. Kahla Global Persada telah memiliki 15 orang karyawan dengan kapasitas produksi sebesar 31.000 pcs per bulan, dan sudah memiliki potensi pasar ekspor ke beberapa negara lainnya seperti Kanada, Norwegia, Malaysia, Australia, Belanda, Filipina, Vietnam, Hongkong, Singapura, Jepang, Swiss, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

“Keterbukaan ekonomi sebagai implementasi berbagai kesepakatan perdagangan bebas membuat pasar Indonesia terkoneksi dengan pasar global dan membuka peluang lebih besar bagi ekspor Indonesia termasuk produk IKM,” terang Bayu. Kegiatan pelepasan ekspor keripik tempe ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi IKM lainnya untuk dapat melakukan penetrasi pasar, baik domestik maupun ekspor.

Recent Posts

Sekjen Kemenag Dorong Ormas Sinergi dengan Pemerintah

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin menegaskan bahwa organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan…

4 jam yang lalu

Pembangunan Jembatan Pandansimo Rampung, Begini Penampakannya

MONITOR, Yogyakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merampungkan pembangunan jembatan Pandansimo di Daerah Istimewa Yogyakarta…

13 jam yang lalu

Fraksi PKB Dukung Langkah Pemkot Depok Tertibkan Perumahan Tak Berizin

MONITOR, Jakarta - Langkah Pemkot Depok menindak tegas bangunan perumahan yang menabrak regulasi mendapat dukungan…

13 jam yang lalu

Isi Masa Reses, Anggota DPR RI ini Terjun Langsung Pimpin Gerakan Bersih-bersih Sampah

MONITOR, Cirebon - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri,…

13 jam yang lalu

Kemenag Umumkan 153 Mahasiswa Penerima Beasiswa Zakat Indonesia 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat…

14 jam yang lalu

Komisi I DPR Kecam Keras Rencana Israel Kuasai Kota Gaza, Betapa Kejinya!

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam keras rencana Perdana Menteri…

16 jam yang lalu