Kabar Haji

Komnas Haji: Pengurangan Petugas Haji Jadi Tantangan dan Titik Krusial

MONITOR, Jakarta – Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj mengatakan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 M/ 1446 H diprediksi akan berhadapan dengan tantangan yang tidak ringan. Salah satu penyebab krusialnya yakni adanya pengurangan jumlah petugas dari pemerintah Arab Saudi yang sangat drastis, dari tahun lalu sekitar 4.200 dipangkas menjadi 50% sehingga tahun ini hanya akan ada sekitar 2.100 an orang petugas atau sekitar 1% dari jumlah jemaah. 

“Jumlah petugas haji yang hanya 1% dari jumlah jemaah tentu sangat tidak ideal, sehingga akan menjadi tantangan tersendiri dalam penyelenggaran ibadah haji. Pada saat belum dikurangi saja jumlah petugas masih belum cukup, apalagi ini dikurangi. Soal ini akan menjadi titik krusial,” kata Mustolih.

Alasan pengurangan petugas menurut informasi karena Arab Saudi ingin melakukan penguatan rasio jumlah petugas dengan mengoptimalisasikan layanan digital.  

“Jika disimulasikan dengan hitungan tersebut, maka rasio pendampingan menjadi 1 petugas untuk 100 jemaah. Sementara pada kuota normal 221 jemaah dengan 4.200 petugas, rasionya adalah 1 petugas dapat melayani 50 jemaah. Dengan asumsi itu, per keloter (kelompok terbang) yang berjumlah 300 atau 400 jemaah hanya akan didampingi 3 petugas.  Kondisi ini tentu sedikit banyak akan berpotensi berpengaruh terhadap layanan dan kelancaran haji,” Imbuhnya.

Lebih lanjut Mustolih perpandangan, berkurangnya jumlah petugas berpotensi menimbulkan persoalan terutama pada saat menjelang, puncak dan pasca puncak haji terutama di kawasan Armuzna yang jika kekurangan petugas dapat menyebabkan jemaah tersesat karena tercerai berai dari rombongannya.

Selain itu kata Dia, layanan juga tidak terdistrubusi dengan baik. Tidak semua jemaah memahami medan di tanah suci dan mampu mengoperasikan layanan digital, apalagi bagi kalangan lansia. Terlebih pasca Armuzna stamina petugas biasanya juga menurun.

“Oleh sebab itu, pemerintah mesti terus berusaha keras meyakinkan pihak Arab Saudi agar kebijakan pengurangan petugas bisa ditinjau ulang dimana jemaah haji Indonesia memiliki latar belakang yang sanagt beragam,” pungkasnya.

“Jika akhirnya kebijakan tersebut tidak berubah, maka para petugas dan perangkat terkait harus bekerja sangat keras dari level petugas pusat, petugas daerah, KBIHU, ketua rombongan (karom), ketua regu (karu), daker (daerah kerja), hingga seksus (sektor khusus). Petugas yang direkrut harus mereka benar-benar sehat, secara fisik sangat kuat dan memahami medan di tanah suci serta faham betul manasik haji,” tutupnya.

Recent Posts

JPPI Nilai MBG Masih Bebani dan Gerogoti Anggaran Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam RAPBN 2026 yang mencapai Rp.…

21 menit yang lalu

Sudah Ada KMP, DPR Sebut Polri Tak Perlu Lagi Dilibatkan di Penyaluran Beras SPHP

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman meminta Pemerintah memanfaatkan…

29 menit yang lalu

Seleksi Pimpinan BAZNAS 2025-2030, Ini Jadwal dan Tahapannya

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) segera membuka seleksi calon pimpinan Badan Amil Zakat Nasional…

1 jam yang lalu

PSSI Gelar Photo Exhibition “90’ & BEYOND” di Jakarta

MONITOR, Jakarta - PSSI Photo Exhibition bertajuk “90’ & BEYOND” telah dimulai hari ini, di…

2 jam yang lalu

Pemindahan 196 Napi Risiko Tinggi ke Nusakambangan, Total 1.300 Orang Lebih Sejak Menteri Agus

MONITOR, Jateng - Dalam pekan ini, 196 warga binaan berisiko tinggi (kategori high risk) menjalani pemindahan ke…

3 jam yang lalu

Program KKN UID adakan Penyuluhan Hukum untuk Wujudkan Kelurahan Ramah Anak

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sevadharma kembali…

4 jam yang lalu