MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki komitmen kuat dalam upaya melaksanakan pendidikan vokasi untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) kompeten, sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini. Guna mencapai sasaran tersebut, selain didukung melalui metode pembelajaran yang efektif, juga diperlukan tenaga pengajar yang berkualitas dan kompetitif.
Salah satu unit pendidikan vokasi milik Kemenperin, yakni Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan bertekad serius untuk mengembangkan dan mempersiapkan diri menjadi perguruan tinggi yang unggul. Misalnya dengan memiliki tenaga pengajar yang kompeten, terdiri dari 71 Dosen yang meliputi 14 Lektor Kepala serta 10 dosen yang bergelar Doktor.
Selain itu, PTKI Medan telah berhasil melahirkan guru besar, yaitu Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT sebagai guru besar dalam bidang ilmu kimia di program studi Teknik Kimia PTKI Medan. Pengukuhan ini menggenapkan empat guru besar yang saat ini dimiliki oleh Kemenperin.
“Peran guru besar merupakan pelopor inovasi melalui pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat. Pencapaian ini bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai seorang dosen, namun juga menjadi capaian dari PTKI Medan dan Kementerian Perindustrian,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan dalam keterangan resminya, Senin (16/12).
Kepala BPSDMI berharap, pengukuhan guru besar ini menjadi inspirasi bagi para akademisi lainnya untuk terus mengembangkan diri dan menghasilkan karya-karya besar, sehingga akan melahirkan lebih banyak lagi guru besar di kampus Kemenperin. “Pencapaian menjadi guru besar ini harus dijadikan momentum penting untuk semakin membangkitkan inspirasi baru dalam melahirkan karya-karya yang cemerlang dan bermanfaat bagi industri nasional,” ungkapnya.
Kepala BPSDMI juga mengapresiasi orasi ilmiah dengan judul “Modifikasi Pemurnian Minyak Kelapa Sawit dengan Metode Adsorpsi untuk Mempertahankan Kandungan Mikronutrien” dari Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT. “Hal ini sejalan dengan program pengembangan industri hilir kelapa sawit yang sesuai dengan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional,” ujar Masrokhan pada acara Pengukuhan Guru Besar di PTKI Medan, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita menyampaikan, program pengembangan industri hilir kelapa sawit diarahkan kepada penguatan produksi pangan fungsional/bernutrisi, aneka ragam produk hilir non-pangan, hingga bahan bakar nabati berbasis minyak sawit.
“Penyediaan bahan baku berkualitas bagi industri hilir merupakan syarat utama program hilirisasi industri. Oleh sebab itu, inovasi dalam proses pemurnian dan pengolahan minyak kelapa sawit, tentunya dapat meningkatkan kualitas minyak sawit,” tutur Menperin.
Kemenperin terus mendorong ekspor produk hilir kelapa sawit yang bernilai tambah tinggi. Adapun nilai ekonomi sektor industri kelapasawit hulu-hilir saat ini mencapai lebih dari Rp750 triliun per tahun, setara dengan 3,5 persen PDB nasional pada tahun 2023 yang mencapai Rp20.892 triliun.
MONITOR, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak seluruh…
MONITOR, Jabar - Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap perizinan…
MONITOR, Jakarta - 12 perempuan asal Vietnam diamankan Direktorat Jenderal Imigrasi dari sebuah lokasi hiburan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan pembangunan 160 Kantor Urusan Agama (KUA) ramah lingkungan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian sukses menyelenggarakan kompetisi karya tulis dan fotografi jurnalistik, yang bertajuk…
MONITOR, Bali - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. torehkan prestasi membanggakan melalui kontingen 5 tim…