MONITOR, Jakarta – Permodalan menjadi hal paling krusial dalam mengelola suatu usaha. Tak terkecuali koperasi. Koperasi yang menjadi usaha kerakyatan dan digadang-gadang sebagai soko guru ekonomi nasional menghadapi tantangan disetiap masanya. Demikian pula yang dialami koperasi di wilayah Gresik Jawa Timur yakni Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik KWSG.
Tantangan tak lantas menyurutkan KWSG untuk berdiam diri dan menunggu bantuan. Melalui sosialisasi dan bimbingan teknis Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, koperasi mengetahui mengenai fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Melalui DinkopUKM yang bekerja sama dengan Koperasi Syariah se-Jawa Timur, turut mengundang Narasumber LPDB-KUMKM di Surabaya Jawa Timur pada tahun 2020.
Informasi mengenai layanan LPDB-KUMKM yang memberi pembiayaan bertarif rendah, ditindaklanjuti dengan pengajuan permohonan proposal dan mendapatkan dana bergulir pertama kali tahun 2022. KWSG kembali mendapat akses pembiayaan yang kedua dari LPDB-KUMKM pada tahun 2024.
Menurut Ketua KWSG Mohammad Agus Arif Fakihudin, pertimbangan memilih LPDB-KUMKM dalam mendukung permodalan usaha KWSG sebagai upaya meningkatkan profitabilitas dan menambah pendapatan (revenue) dengan margin pembiayaan yang kompetitif. Tercatat hingga Desember 2023, KWSG memiliki total anggota sebanyak 3.883 orang, jumlah karyawan sebanyak 512 orang, dengan satu kantor pusat, dan 66 kantor cabang.
“Setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM, koperasi menunjukkan peningkatan dari sisi usaha dan kelembagaan. Di antaranya, peningkatan profitabilitas, perbaikan cashflow dengan margin yang kompetitif, serta perbaikan current ratio. Rencana penambahan pembiayaan LPDB-KUMKM ke depan juga telah dibicarakan, khususnya untuk modal kerja dan investasi. Dana tambahan tersebut mendukung pengembangan core bisnis KWSG, di antaranya, gudang, truk, dan forklift,” jelas Agus.
Agus menambahkan, guna meningkatkan produktivitas usaha dan mencegah terjadinya gagal bayar, Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik selalu berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan baik transaksional, tata kelola, maupun mitigasi risiko. Di antaranya melalui MoU, sistem plafond kredit, jaminan, tata kelola cash flow yang baik, serta kerja sama dengan biro informasi kredit.
“Sedangkan untuk pembiayaan kepada anggota, KWSG melakukan MoU dengan Instansi (Perusahaan) tempat anggota bekerja dalam membayar angsuran melalui potong gaji dan dicover oleh jaminan asuransi. Dengan menjalankan SOP tersebut, KWSG hingga saat ini tidak pernah mengalami gagal bayar dan tercatat memiliki kolektabilitas pembiayaan yang baik,” ujar Agus.
Maksimalkan Layanan
Koperasi yang berdiri pada tahun 1963, saat ini telah menerapkan sistem aplikasi digital untuk anggota maupun kegiatan bisnis. Di antaranya, aplikasi untuk layanan kepada anggota yaitu kartu anggota digital, yang berfungsi sebagai kartu belanja, penukaran SHU anggota dan informasi saldo simpanan dan pinjaman anggota pada aplikasi SIC Prosperity berbasis Android dan IOS.
“Selain itu, aplikasi digital untuk operasional perusahaan di antaranya, program aplikasi untuk seluruh operasional bisnis, program SIFINA yang berintegrasi sistem aplikasi akuntansi dan keuangan, dan program FUNTASTIC untuk mencatat transaksi pelanggan dan point reward. Ada pula program VISIT SALES untuk kunjungan sales ke toko pelanggan, program CHAMPIONSHIP sebagai program perhitungan poin reward sales, program aplikasi AsSICtant untuk penagihan, pengajuan penambahan plafon kredit pelanggan dan biaya operasional unit, presensi pegawai berbasis web-based mobile, serta program SIPANDU untuk arsip digital,” tutur Agus.
Digitalisasi dan teknologi yang diterapkan KWSG dengan menggunakan server internal dan cloud security berfungsi sebagai pengamanan aplikasi dan perlindungan data anggota (data lose prevention). Selain inovasi digitalisasi, tambah Agus, KWSG juga mendapatkan pembinaan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Diskoperindag Kabupaten Gresik, Dekopinda Gresik, dan DiskopUKM Provinsi Jawa Timur.
Masa Depan Koperasi
Agus menuturkan, kehadiran LPDB-KUMKM sangat diharapkan dan ditunggu oleh masyarakat khususnya pelaku usaha koperasi. Dana bergulir LPDB-KUMKM diharapkan dapat terus berlanjut dengan menawarkan margin yang lebih kompetitif dan tenor pembiayaan yang lebih panjang. Profesionalitas, integritas, dan kredibilitas LPDB-KUMKM dalam melayani proses pengajuan proposal pembiayaan hingga pemanfaatan dana memberi kesan sangat baik bagi kami.
“Ke depannya, KWSG berharap kerja sama dengan LPDB-KUMKM dapat menjadikan KWSG menjadi koperasi yang progresif dan terkemuka di Indonesia. Selain itu, KWSG akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan guna memberikan nilai tambah terbaik bagi anggota, karyawan dan pemangku kepentingan. KWSG telah menjalankan best practice dalam digitalisasi proses bisnis, mengembangkan SDM yang profesional, produktif, kredibel, serta berorientasi pada perbaikan berkelanjutan,” papar Agus.
Senada dengan KWSG, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa digitalisasi dan teknologi mendorong koperasi untuk terus berkembang. Melalui terobosan-terobosan inovasi digital yang dilakukan LPDB-KUMKM, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, integritas, dan akuntabilitas terutama dalam melayani insan koperasi di tanah air.
“Inovasi digital yang dilakukan LPDB-KUMKM bukan hanya terkait bisnis proses, melainkan diimplementasikan ke berbagai hal teknis, seperti perjalanan dinas, absensi pegawai, perhitungan Indeks Kinerja Utama (IKU), hingga klinik kesehatan LPDB-KUMKM. Harapannya, aplikasi tersebut dapat mencatat seluruh data secara sistematis dan transparan,” pungkas Supomo.
Supomo menambahkan, melalui aplikasi yang diterapkan secara online dan terintegrasi, diharapkan dapat berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja layanan kepada mitra koperasi. Selain inovasi digital yang terus dikembangkan, LPDB-KUMKM juga memaksimalkan budaya kerja yang efektif dan efisien melalui layanan profesional dan akuntabel. Sehingga ke depan, LPDB-KUMKM dapat berkontribusi lebih luas lagi dalam memperkuat struktur ekonomi nasional, tutup Supomo.