MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Alhabsyi bertanya kepada Kapolres Metro Bekasi Kota terkait peristiwa adanya 7 (tujuh) jasad yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi. Pria yang kerap disapa Habib Aboe ini ingin mendapatkan klarifikasi apakah jasad tersebut menceburkan diri atau ada kemungkinan diceburkan oleh oknum aparat yang tengah berjaga.
“Kalau melihat dari pemberitaan yang ada, korban ini menceburkan diri ke sungai karena melihat adanya patroli Perintis sehingga meninggal. Yang jadi pertanyaan adalah apakah benar mereka menceburkan diri? Itu pertama. Yang kedua, atau mereka sebenarnya diceburkan oleh oknum yang berpatroli?” tanya Aboe kepada Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani, di sela-sela Kunjungan Lapangan Komisi III, di Kali Bekasi, Selasa (24/9/2024).
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Politisi Fraksi PKS ini menjelaskan bahwa saat kejadian menjelang tawuran pada Sabtu (21/9/2024) malam, jumlah orang yang berada di lokasi mencapai sekitar 60 orang, sedangkan jumlah personel polisi yang berjaga hanya 9 orang. “Memang kalau lihat yang hadir jumlahnya 60 orang dan sajam (senjata tajam) itu mengerikan dari foto-foto yang ada, ya wajar,” ujar politisi dari Dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) ini.
Aboe menyebut apakah sudah ada penyelidikan terkait itu. Karena itu, ia tak ingin institusi kepolisian justru menjadi target untuk disalahkan pihak lain. “Apakah sudah ada penyelidikan soal ini? Ini penting ya, jangan sampai kita menyalahkan institusi aja seenaknya, gitu ya,” ujar Habib.
Ia kemudian bertanya soal penyebab kematian tujuh orang yang ditemukan tersebut. Habib Aboe menilai jumlah jasad itu tak sedikit dan saat ini tengah menjadi atensi publik. “Yang kedua, kita mendapat informasi bahwa tidak ditemukan luka-luka di tubuh para korban? Apa sebenarnya penyebab kematian mereka? Apakah mabuk? Atau apa? Dan sebagainya. Apakah karena keracunan, ya? Atau karena tenggelam?” tutur Aboe.
“Nah, ini penting nih bagaimana hasil autopsi dari mayat yang ada. Atensi nasional loh ya, karena tujuh (orang yang meninggal), bukan sediki. Mayat ini anak bangsa yang kejadian seperti ini. Saya minta penjelasannya,” tambah Habib Aboe.
Kapolres tak menjawab secara spesifik terkait pertanyaan itu. Kendati demikian, Dani menceritakan soal saksi yang juga terlibat dalam kejadian itu. Ia menyebut pihaknya baru merujuk pada keterangan saksi di lokasi.
“Ya, mohon izin menjelaskan, kami menerima laporan penemuan mayat pada hari Minggu sekitar pukul 6 pagi, Bapak. Kemudian dari keterangan saksi atas nama Aditya, kebetulan Aditya ini pada saat hari Sabtu pagi, pada tanggal 21 sekitar pukul 04.00, itu sempat juga tenggelam juga dan dibantu diselamatkan oleh satpam perumahan Pondok Gede Permai ini, Bapak,” tutur Kapolres.
“Jadi, kalau tadi pertanyaannya terkait dengan menceburkan diri atau diceburkan, berdasarkan keterangan saksi tersebut seperti itu, Bapak,” sambungnya.
MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…
MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…
MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…
MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…
MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI telah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih dan lima…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa guru adalah pahlawan sejati. Hal tersebut…