MONITOR, Jakarta – Koperasi merupakan salah satu badan usaha penopang ekonomi rakyat dan terus hadir di tengah masyarakat sesuai dengan karakateristik unit usahanya. Menjadi pelaksana program pemerintah dalam memberdayakan dan menjaga tatanan perekonomian, koperasi-koperasi di Indonesia memiliki banyak jenis. Sehingga bukan hanya sebagai penyedia modal dan barang-barang kebutuhan masyarakat saja, koperasi juga menyediakan pelayanan dalam bidang jasa.
Seperti halnya koperasi di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Harmoni Jaya. Beralamatkan di Jalan Lapangan Tembak Nomor 21 Alak Kota Kupang NTT, koperasi yang berdiri sejak tahun 2000 dan berbadan hukum tahun 2002, terus mengembangkan jaringannya. Hingga kini KSP Kopdit Harmoni Jaya telah memiliki 2 (dua) kantor cabang, yakni cabang Riung di Kabupaten Ngada dan cabang Kalabahi di Kabupaten Alor.
Menurut Ketua KSP Kopdit Harmoni Jaya Anwar Gemar, per Desember 2023, KSP Kopdit Harmoni Jaya telah memiliki total karyawan sebanyak 16 orang yang bertugas di kantor pusat maupun kantor cabang, serta total anggota tercatat 2.360 orang.
“KSP Kopdit Harmoni Jaya memiliki usaha yang bergerak disektor usaha simpan pinjam yang sesuai dengan badan hukum dan regulasi yang ditetapkan, oleh sebab itu kami berupaya memperkuat permodalan koperasi. Kami juga berusaha untuk menekan dan mengatasi piutang macet dengan melakukan upaya pendampingan terhadap usaha-usaha anggota,” kata Anwar.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT, lanjut Anwar, mengadakan sosialisasi di Kota Kupang mengenai pinjaman bertarif rendah yang disalurkan Kementerian Koperasi dan UKM melalui satuan kerjanya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). LPDB-KUMKM yang sumber dananya berasal dari APBN bertugas dalam mengelola pinjaman atau pembiayaan yang digulirkan kepada koperasi, kemudian diserap dan dimanfaatkan para anggotanya yaitu UMKM.
“Selain informasi dari Dinas Koperasi dan UKM setempat, kami juga mengenal LPDB-KUMKM melalui media televisi nasional. Sejak saat itulah yaitu tahun 2012 kami mengakses pinjaman LPDB-KUMKM. Bunga pinjaman yang sangat rendah bila dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, serta proses pencairan pinjaman yang cepat, menjadi alasan kami bersinergi dengan LPDB-KUMKM,” jelas Anwar.
Perkembangan KSP Kopdit Harmoni Jaya terlihat signifikan setelah mendapat modal LPDB-KUMKM, di antaranya terlihat dari peningkatan jumlah aset, pertumbuhan anggota, hingga pertambahan layanan pinjaman kepada anggota. Pelayanan maksimal LPDB-KUMKM terhadap mitra-mitranya menumbuhkan kepercayaan koperasi terhadap pemerintah, khususnya pada Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM ini.
Anwar menuturkan, pada tahun 2023 lalu kami kembali mendapat pinjaman ketiga dari LPDB-KUMKM dengan plafond sebesar Rp1,4 miliar. Harapan kami, KSP Kopdit Harmoni Jaya bisa terus mengalami peningkatan dari segi aset dan permodalan, sehingga melalui pelayanan terbaik koperasi dapat meningkatkan kepercayaan anggota terhadap koperasi.
Selain kontribusi pinjaman LPDB-KUMKM, KSP Kopdit Harmoni Jaya juga mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi Provinsi NTT dan Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Timor. Di samping itu, guna meningkatkan pelayanan kepada anggota, KSP Kopdit Harmoni Jaya telah menerapkan sistem online keuangan yaitu aplikasi SIKOPDIT Online. Aplikasi digital CuBisPay juga digunakan koperasi untuk pembayaran pinjaman, cek saldo simpanan, pembelian pulsa listrik, pengisian pulsa, serta transfer tabungan KSP Kopdit Harmoni Jaya ke semua bank.
Harapan kami, tambah Anwar, penyaluran pinjaman LPDB-KUMKM ke pelaku UMKM melalui koperasi dapat menawarkan suku bunga di bawah bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, kami juga berharap LPDB-KUMKM semakin berekspansi ke daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh atau jarang diperhatikan pemerintah pusat, karena disanalah terdapat harapan akan perubahan.
Senada dengan KSP Kopdit Harmoni Jaya, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM sebagai perpanjangan tangan pemerintah terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui stimulus permodalan dana bergulir, dengan sasaran utama penerimanya adalah pelaku usaha koperasi di pelosok tanah air.
“LPDB-KUMKM hadir di tengah masyarakat menjadi lembaga pelayanan publik yang menyalurkan pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi sejak tahun 2006. Dengan prinsip Tri Sukses, yakni sukses penyaluran, sukses pemanfaatan, dan sukses pengembalian, diharapkan menjadi integrator bagi percepatan dan pengembangan industri keuangan mikro di daerah,” terang Supomo.
Selain itu, ujar Supomo, pada Februari 2024 lalu, LPDB-KUMKM telah menetapkan core values lembaga yaitu BerAkhlak. Di antaranya, berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Prinsip ini telah menjadi bagian nilai-nilai dasar Kementerian dan Lembaga pemerintah pusat maupun daerah. Dengan tagline “Bangga Melayani Bangsa”, core values ini menjadi budaya kerja yang sangat penting diimplementasikan bagi seluruh pegawai LPDB-KUMKM.
“Program core values BerAKHLAK merupakan bagian dari komitmen LPDB-KUMKM dalam meningkatkan budaya kerja yang positif dan membangun organisasi yang bertanggung jawab. Melalui kerja sama seluruh elemen LPDB-KUMKM, kami harap tujuan ini dapat tercapai dalam memperkuat budaya kerja yang bertanggung jawab dan beretika sebagai pondasi kemajuan organisasi,” ujar Supomo.
Transformasi digital juga terus dikembangkan LPDB-KUMKM dalam upaya mencapai target-target yang ditetapkan dengan menggunakan Green Business Process. Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM telah menerapkan proposal online melalui Core Micro Financing System (CMFS), penggunaan corporate card untuk transaksi operasional pegawai, transaksi cashless untuk pembayaran pelaksanaan belanja dengan menggunakan Cash Management System (CMS), serta masih ada platform-platform digital lain yang terus dikembangkan LPDB-KUMKM ke depan.
“Harapannya, dari sisi operasional dapat mendukung kinerja LPDB-KUMKM agar semakin cepat, efektif, dan efisien dalam melayani optimal kepada koperasi di seluruh pelosok negeri. Koperasi yang merupakan soko guru perekonomian nasional diharapkan lebih maju, berkembang, dan modern menyesuaikan zaman, demikian pula peningkatan kesejahteraan UMKM yang merupakan anggotanya. Melalui stimulus modal LPDB-KUMKM diharapkan usaha koperasi terus meningkat dalam mereduksi jurang kemiskinan di Indonesia,” tutup Supomo.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…
MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…
MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…