KEUANGAN

Jamkrindo Dorong UMKM Maluku Susun Laporan Keuangan Secara Mandiri

MONITOR, Maluku – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) terus mendorong literasi keuangan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Indonesia timur. Inisiatif ini, salah satunya dilaksanakan melalui acara workshop yang diselenggarakan di Provinsi Maluku dengan tema “Mengelola Laporan Keuangan Bagi UMKM & Google Profile Business”. Workshop ini digelar di Barugae, Gedung PLUT KUMKM Maluku pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Maluku Nasir Kilkoda, Kepala PLUT Provinsi Maluku Astri G Mainake, Kepala Seksi Layanan Usaha Koperasi dan UKM Provinsi Maluku Afriaty Watiheluw, dan CEO Layanan UMKM Naik Kelas (LUNAS) Roy Baskoro.

Wakil Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan II Jamkrindo Anggit Murdiwibowo mengungkapkan workshop kali ini diikuti 50 peserta dari Kota Ambon. “Dengan diselenggarakannya acara ini kami berharap lebih banyak lagi UMKM yang mampu membuat laporan keuangan sendiri,” kata Anggit.

Adapun tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan literasi keuangan pada pelaku usaha UMKM di Kota Ambon melalui materi dan workshop pengelolaan laporan keuangan, pengenalan penjaminan PT Jamkrindo dan UMKM Layak, serta peningkatan literasi digital marketing melalui materi Google Profil Business.

Anggit mengatakan pemahaman dalam pengelolaan keuangan sangat penting dimiliki oleh para pelaku UMKM. Pemilik UMKM harus bisa membuat laporan keuangannya sendiri. Kali ini, Jamkrindo memaparkan ada tiga jenis laporan keuangan utama untuk UMKM. “Pertama laporan posisi keuangan (neraca), kedua laporan laba rugi, ketiga laporan arus kas. Ketiga hal ini harus menjadi pegangan UMKM dalam menjalankan bisnisnya,” ujar Anggit.

Dalam workshop tersebut dijelaskan bahwa laporan posisi keuangan atau biasa disebut neraca menggambarkan informasi dan kondisi keuangan perusahaan berupa aset, kewajiban, dan modal suatu entitas bisnis pada waktu tertentu. Kondisi ini membuat perusahaan atau entitas akan bisa membuat arah kebijakan strategis untuk operasional usahanya.

Laporan yang kedua yakni laporan laba rugi yang merangkum total pendapatan dan pengeluaran entitas usaha. Dalam laporan ini, dapat diketahui apakah suatu entitas mencetak laba/rugi dalam periode tertentu, biasanya dapat ditentukan per bulan, per kuartal, atau bahkan per tahun.

Untuk laporan laba rugi ini dibutuhkan pemangku kepentingan internal yang berasal dari tim manajemen dan dewan direksi, ditambah investor hingga kreditur (eksternal) untuk mengevaluasi profitabilitas usaha dan membantu menilai tingkat risiko keuangan usaha.

Terakhir, laporan arus kas, fungsinya sebagai alat verifikasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas ini bisa juga digunakan sebagai penghubung kecocokan di antara dua elemen laporan keuangan laba rugi dan laporan posisi keuangan atau neraca.

Menurut Anggit, ketiga elemen dari laporan keuangan ini menjadi suatu entitas yang tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, pelaku UMKM diharapkan secara mandiri bisa memperbarui laporan keuangan ini.

Mengingat situasi yang serba digital, Jamkrindo juga mendorong para pelaku UMKM melakukan digitalisasi laporan keuangan. Pencatatan transaksi keuangan secara digital akan mempermudah UMKM untuk melakukan ragam transaksi keuangan bahkan tanpa mengetahui dasar-dasar akuntansi.

Darmin, seorang konsultan UMKM, yang hadir dalam workshop menyampaikan tantangan pengembangan UMKM di Provinsi Maluku khususnya di Kota Ambon. Menurut dia, rata-rata pengusaha di Maluku masih membuat laporan keuangan secara manual atau hanya bisa melakukan pembukuan dengan mencatat transaksi.

“Dengan workshop ini kami mengetahui cara membuat laporan keuangan bahkan secara digital. Untuk itu pelaku UMKM di Maluku khususnya Kota Ambon sangat mengapresiasi pelatihan dari Jamkrindo ini,” kata Darmin.

Anitha S Sahetapy, peserta atau pemilik UMKM Torneso, memberikan apresiasi kepada Dinas Koperasi Provinsi Maluku yang sudah memfasilitasi kegiatan workshop dengan Jamkrindo.

“Kami dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara kita bisa mengatur keuangan hasil usaha dengan pembukuan kas yang baik, dan dapat mengukur sejauh mana pendapatan usaha kita,” katanya.

Untuk diketahui, workshop ini merupakan bentuk dari Konsultasi Manajemen dan Pemberdayaan UMKM dalam program UMKM Layak di Indonesia Timur. Setelah sebelumnya sempat menyelenggarakan juga di Kupang, Palu dan Parepare.

Recent Posts

Kementan Tegaskan Komitmen Stabilkan Harga Ayam Hidup Lewat Pengendalian Produksi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pertanian terus mengambil langkah nyata dalam mengatasi fluktuasi harga ayam hidup…

47 menit yang lalu

Jubir Kemenperin: Pernyataan Menperin Bukan Retorika Keluh Kesah, Tapi Sarat Makna

MONITOR, Jakarta - Pernyataan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, tentang “Sulitnya membangun manufaktur Indonesia dan mudah…

8 jam yang lalu

PPIH Terbitkan Edaran Penggabungan Pasangan Jemaah Haji yang Terpisah Penempatan di Makkah

MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi merespons harapan jemaah haji Indonesia…

8 jam yang lalu

PT Daikin Buka Pabrik Baru, Komitmen Majukan Industri Elektronika

MONITOR, Jakarta - Industri elektronik nasional menunjukkan kinerja yang semakin positif dan berdaya saing, seiring…

12 jam yang lalu

BAM DPR Tolak Potongan Tarif Ojol Naik 20 Persen, Adian: Setuju 10 Persen

MONITOR, Jakarta - Suara para pengemudi ojek online (ojol) menuai perhatian serius dari Badan Aspirasi…

13 jam yang lalu

Gelombang I Tuntas di Madinah dan Gelombang II Dimulai di Jeddah, 14 Kloter Dijadwalkan Tiba

MONITOR, Jakarta - Operasional penerimaan jemaah haji Indonesia memasuki fase baru pada Sabtu, 17 Mei…

14 jam yang lalu