MONITOR, JAKARTA – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengaku mendapatkan tambahan semangat baru dari ruh perjuangan KH Muhammad Ma’shum, ulama kharismatik di Tapal Kuda, pendiri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur (Jatim).
Karena itu, tambahan semangat tersebut, akan digunakan untuk memenangkan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu dikatakan Anis Matta saat menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan yang mengambil tema “Peran Strategis Pesantren dalam Menjaga Kedaulatan NKRI”, sekaligus Peresmian Auditorium KH Muhammad Ma’shum, Sabtu (7/10/2023).
“Setiap kali saya datang kesini, saya mendapatkan tambahan semangat baru dari ruh perjuangan KH Ma’shum. Dulu saya sering kesini, ngobrol dengan beliau dan ada beberapa momen yang selalu saya ingat sampai sekarang, bahwa ulama itu juga harus kuat secara fisik,” kata Anis Matta.
Dan suatu ketika KH Ma’shum, kata Anis Matta, datang ke Jakarta secara khusus menunjukkan bagaimana, fisik seorang ulama seharusnya, dengan melakukan push up 50 kali nonstop.
“Beliau menunjukkan bagaimana seorang ulama itu juga harus kuat secara fisik, beliau tunjukkan kepada kami push up 50 kali nonstop, luar biasa tenaga beliau,” katanya.
Semangat lain yang didapat dari KH Ma’shum, adalah ulama itu juga harus dermawan. KH Ma’shum mengajarkan tradisi ulama dahulu seperti Abu Hanifah, seorang ulama juga haruslah pengusaha.
“Ketika beliau berobat di pusat kota Kuala Lumpur, saya dengan Pak Fahri Hamzah menjenguk beliau. Saat kita makan siang, setelah makan kita mau bayar dicegah sama beliau. Kata beliau, kamu disini tamu saya dan saya yang paling tua, saya yang bayar. Jadi kita mendapatkan pengalaman bagaimana seorang ulama itu, yang juga seorang dermawan,” ujarnya.
Bahkan diakhir hayatnya, lanjut Anis Matta, KH Ma’shum juga masih menunjukkan kekuatan fisiknya, dengan menghadiri undangan acara-acara keumatan, meski di hidungnya sudah dipasang selang untuk membantu pernafasannya.
“Jadi beliau telah mengajarkan kepada kita semua, bahwa ulama itu harus kuat fisiknya dan juga seorang dermawan. Beliau ini mirip dengan seorang ahli hadits bernama Abdullah ibnul Mubarak. Beliau adalah ulama dan mujahid, fisiknya demikian kuatnya hingga akhir hayatnya dalam keadaan sakit tetap menghadiri acara-acara keumatan,” ungkapnya.
Anis Matta berharap semangat KH Muhammad Ma’shum tersebut, dapat mengilhami dan menginspirasi seluruh kader Partai Gelora. Ia pun menyerukan seluruh kadernya untuk bekerja keras memenangkan Prabowo.
Sebab, kata Anis, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, memiliki kedekatan khusus dengan pendiri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso itu.
“Kerja keras, di Tapal Kuda Insya Allah Pak Prabowo menang, karena dirinya adalah tokoh pemersatu yang bisa menyatukan kanan, tengah dan kiri,” ucap Anis Matta.
Ketua Umum Partai Gelora ini mengatakan, Prabowo Subianto mendapat dukungan dari sejumlah tokoh agama dari berbagai lini, hingga anak muda dan emak-emak.
Anis Matta mengungkapkan, dirinya sudah mendukung Prabowo Subianto sejak Pilpres 2014 dan 2019. Namun, pada Pilpres 2024, Anis Matta mengaku memiliki alasan tambahan dalam mendukung Prabowo, karena Menteri Pertahanan itu menunjukkan kerendahan hatinya dan situasi geopolitik global saat ini.
“Saya tahu Pak Prabowo melawan dirinya sendiri serta melawan tuduhan dari para pengikutnya saat memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan. Begitu pula dengan pak Jokowi (Joko Widodo) yang melawan dirinya ketika mengajak masuk Pak Prabowo yang kemudian setelah pelantikan kita dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Coba bayangkan jika dua orang ini belum damai di waktu itu,” ujarnya.
Karena itu, dengan adanya momentum nasional maupun global saat ini, Anis Matta menyebut sosok Prabowo sebagai ‘Man of the Moment’.
“Beliaulah orang yang paling tepat saat ini memimpin Indonesia. Ada kondisi global yang mengharuskan negara kita dipimpin oleh orang kuat, ada ancaman di dalam yang mengharuskan negara kita dipersatukan dan di tengah pembelahan ini Pak Prabowo hadir sebagai tokoh jalan tengah, tokoh pemersatu dan dengan dirinya masuk di dalam kabinet, beliau menunjukkan bahwa jiwanya bisa menjadi seperti karpet, bisa di duduki oleh semua orang dari berbagai jenis macam karakter,” tuturnya.
Anis Matta pun berpesan dengan mengutip dari salah satu sejarah Nabi Muhammad ketika pada tahun ketujuh diutus sebagai Nabi di Makkah, waktu pengikutnya masih puluhan.
Ketika itu, turunlah Al Qur’an surat Ar rum yang bercerita tentang peristiwa menang dan kalahnya Persia dan Romawi dalam pertempuran yang tidak ada habis-habisnya, karena waktu itu sistem dunia bipolar.
“Ini maknanya adalah Nabi mengajarkan kepada kita sejak awal punya kesadaran geopolitik dan itulah yang sekarang dibutuhkan oleh pemimpin kita. Saya percaya diantara semua calon presiden yang ada sekarang ini yang punya kesadaran dan pengetahuan geopolitik sekaligus mampu menavigasikan Indonesia di tengah krisis global ini adalah Pak Prabowo Subianto,” ungkapnya.
Atas dasar hal itu, Anis Matta mengajak para kiayi, para ulama dan pimpinan pondok pesantren se Tapal Kuda, Jawa Timur untuk mendoakan dan memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
“Oleh karena itu saya mengajak para kyai, para ulama, para pimpinan pondok pesantren mendoakan sekaligus mendukung Prabowo Subianto menjadi Presiden RI ke-8. Mudahan-mudahan Allah SWT memenangkan Pak Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang,” pungkasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dan Mochamad Iriawan (Iwan Bule), Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, dan KH. Thoha Yusuf Zakariya, Lc, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso.