MONITOR, Jakarta – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengapresiasi kerja Satgas Anti Mafia Bola yang dipimpin oleh Irjen Asep Suheri yang berhasil mengungkap match fixing yang terjadi dalam kurun waktu 2018-2022 dengan menetapkan enam tersangka.
“Kerja ini, kerja penyidik membongkar mafia bola sangat penting untuk kepentingan peningkatan prestasi sepak bola di Indonesia saat ini. Karena di tengah naiknya prestasi Indonesia di kancah internasional, di kancah ASEAN maupun Asia,” kata Sugeng dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat 29 September 2023.
Menurut Sugeng, kenaikan prestasi sepak bola Indonesia harus dipertahankan, salah satunya yaitu untuk mencegah para mafia bola bermain di dalam mengatur skor dalam pertandingan. Dengan menjaga sepak bola Indonesia jauh dari intervensi mafia, maka diharapkan para pemain memiliki motivasi, semua klub memiliki motivasi yang kuat untuk bermain secara profesional.
“Pengungkapan enam tersangka dalam kasus match fixing yang terdiri dari pihak bandar, kemudian wasit pertandingan. IPW melihat ini sebagai kerja penyidik yang menggunakan pendekatan CSI, Criminal Scientific Investigation,” ungkap Sugeng.
Berangkat dari laporan analis FIFA, SR, yang menganalisa pertandingan-pertandingan dari 2018 sampai 2022, artinya pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmiah dan Satgas Anti Mafia Bola melakukan pemeriksaan ini dengan menggunakan CSI.
IPW mendorong agat Satgas Anti Mafia Bola terus mengungkap dugaan-dugaan pelanggaran pidana di dalam pertandingan kompetisi sepak bola.
“Diantaranya juga IPW mengingatkan adanya dua laporan polisi tahun 2022 yang dilaporkan oleh seorang pelapor bernama Rio Johan, yang melaporkan adanya sponsor judi bola SBOTOP yang digunakan oleh Klub Persikabo dan ada juga sponsor lain yang dipakai oleh PSIS dan Arema FC,” Imbuhnya.
Serta laporan Maret 2023 oleh Ketua Save Our Soccer Akmal Marhali terkait pengulangan tindakan sebagai sponsor judi bola yang dilakukan oleh Persikabo menggunakan promosi judi bola SBOTOP. Dimana dilaporkan adalah dua pihak, satu, manajemen Persikabo dan kedua adalah Direktur LIB.
“Untuk itu, IPW mendorong Satgas Anti Mafia Bola mengungkap segera kasus yang dilaporkan ini,” tegasnya.
Pengujian terhadap Satgas Anti Mafia Bola adalah jawaban apakah Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah menjalankan perintah presiden.
Seperti disampaikan oleh Ketua Satgas Anti Mafia Bola Irjen Pol Asep Suheri bahwa tidak tertutup kemungkinan dalam kompetisi 2023 di Liga 2 atau Liga 1 mungkin ada juga match fixing atau pengaturan skor.
Oleh karena itu ditunggu kerja Satgas Anti Mafia Bola selanjutnya, karena kerja Satgas Anti Mafia Bola ini akan mendukung peningkatan prestasi sepak bola Indonesia.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) akan membentuk klasterisasi UMKM melalui pembentukan holding UMKM…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mendukung adanya peningkatan anggaran untuk Kementerian…
MONITOR, Indramayu - Pertamina, melalui Subholding Gas dan entitas usahanya PT Pertamina Gas, melanjutkan komitmennya…
MONITOR, Banjarmasin - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) melakukan kunjungan kerja maraton ke…
MONITOR, Jakarta - Menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Jasa Marga (Persero)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Arif Rahman, mengkritisi implementasi kebijakan Penangkapan Ikan…