MONITOR, Jakarta – Sasaka kembali membangun jembatan sebagai fasilitas umum masyarakat di Kecamatan Cibalong, Garut. Pembangunan jembatan ini merupakan jembatan ke-12 yang dibangun oleh Sasaka. Dalam pembangunannya, Sasaka berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Sebanyak 850 jiwa berpotensi melakukan penyeberangan lintas desa. Menyeberangi sungai tanpa jembatan sangat penuh resiko. Warga melakukan hal tersebut karena kebutuhan, untuk penuhi kebutuhan harian, menempuh pendidikan, dan banyak hal lainnya.
“Tanpa jembatan, warga melakukan pendangkalan sungai dengan penumpukan batu dan ikatan kawat besi sebagai penopang pijakan. Kalau lagi musim hujan sungai meluap, warga harus mutar sejauh 15-35 Km,” kata koordinator lapangan Sasaka untuk pembangunan jembatan, Rifki Achmad Fachrezy, Rabu (26/07).
Berkolaborasi dengan Sonam Group, jembatan ini menghubungkan 2 wilayah dari Kecamatan Cibalong, Garut. Di antaranya Kp. Cibatok, Ds. Sagara, dan Kp. Cibanen, Ds. Mekarmukti, Garut. Panjang jembatan terhubung mencapai 50 meter.
Relawan Sasaka bersama warga dan pihak terkait, membangun jembatan dalam waktu 17 hari. Hal tersebut mengingat kebutuhan jembatan yang dinilai sangat penting bagi penunjang aktivitas sehari-hari.
Pembangunan jembatan ini mempermudah perjalanan warga lintas kampung. Mereka akan lebih terjaga dengan menyeberang melalui jembatan tanpa khawatir terkena arus sungai. Terlebih lagi, mereka tidak perlu lagi memutar perjalanan lebih jauh untuk bisa melintasi kampung selanjutnya.
Desa Sagara dan Desa Mekarmukti kaya akan kesuburan tanah dan hasil bumi. Potensi kekayaan alamnya berupa padi, kelapa, karet, kayu, dan penuh dengan kolam ikan tawar. Warga yang bekerja di bidang perkebunan kerap pergi berkebun dengan memanfaatkan akses penyeberangan ini.
“Ini merupakan jembatan penghubung 2 desa. Sepanjang aliran sungai, jarang ada yang membangun jembatan. Ada juga yang survey ke lokasi untuk jembatan, tapi tak ada yang eksekusi” tutur Rifki.
Sejak lama, warga menginginkan adanya jembatan. Berkali-kali pihak lain mengunjungi lokasi tersebut melakukan survey dengan maksud membangun jembatan. Namun tidak kunjung hadir pembangunan jembatan itu, hingga akhirnya Sasaka mengadirkan jembatan sebagai bentuk hadiah untuk warga Kecamatan Cibalong, Garut.
“Awalnya warga cuek-cuek aja ketika tim Sasaka survey. Warga udah hopelesss soal rencana pembangunan jembatan, karena selama ini tidak ada yang eksekusi. Ketika alat berat berdatangan pun, warga masih cuek. Lama-lama, karena prosesnya terus menerus, akhirnya warga mulai aware dan banyak yang membantu,” kata Rifki.
Dengan adanya jembatan bangsa oleh Sasaka dan Sonam Group, warga tidak lagi khawatir dengan arus sungai dan jarak yang jauh menuju lintas desa. Kini, jembatan bangsa ke-12 siap untuk diresmikan.
Sebagai informasi, Sasaka adalah program kemanusiaan yang diinisiasi oleh Sinergi Foundation. pergerakan program Sasaka berfokus pada pembangunan jembatan sebagai fasilitas umum.