PARLEMEN

Komisi V DPR Desak Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw mendesak Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menuntaskan permasalahan mahalnya biaya tiket pesawat terbang yang masih terbilang tinggi. Salah satunya, seperti biaya transportasi penerbangan udara dari Jakarta ke Papua yang kini naik hampir menyentuh angka Rp6 juta hingga Rp7 juta.

Demikian ditegaskan Roberth saat Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni dengan agenda evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2023 sampai Bulan Mei 2023 dan membahas rencana alokasi anggaran menurut fungsi program dan prioritas anggaran K/L Tahun Anggaran 2024 yang digelar di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2023).

“Saya kira catatan tadi untuk kita semua Bu Dirjen masalah tiket ini penting nanti menjadi perhatian. Saya sekarang kalau pulang ke Papua tadinya masih bisa Rp4 jutaan sekarang sudah hampir Rp6-7 juta. Jadi kalau dari Rp4 juta naik lagi itu berat, jadi masyarakat khususnya kami di daerah Papua ini sangat terbebani dengan harga tiket yang begitu mahal. Kami mohon nanti menjadi perhatian Bu Dirjen, untuk bisa memberikan kami ada kemudahan dan kemurahan harga tiket ini,” tandas Roberth.

Senada, Anggota Komisi V DPR RI Cen Sui Lan juga mengimbau Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub untuk menurunkan harga tiket pesawat Natuna-Jakarta yang terbilang sangat tinggi mencapai Rp8 juta untuk biaya tiket pulang-pergi. Bagi Cen Sui Lan, harga tiket pesawat Natuna-Jakarta senilai Rp8 juta itu sangat tidak masuk akal.

Tak hanya itu, Politisi Fraksi Golkar tersebut juga menyoroti mahalnya tiket penerbangan dari Natuna ke Batam dengan jarak hanya 1 jam 45 menit namun memakan biaya hingga Rp2,5 juta. “Jadi mohon Bu Dirjen dan mohon ini sudah berkali-kali saya sampaikan, bagaimana kita mau mendengungkan perekonomian masyarakat perekonomian daerah harus berkembang kalau hanya untuk biaya transportasi sangat memberatkan,” tandasnya.

“Padahal sekarang Bu Dirjen, naik pesawat itu bukan hal yang mewah, tetapi kebutuhan. Apalagi bagi masyarakat di Natuna, penerbangan Natuna itu sangat diperlukan karena kalau dengan jalan laut bisa berjam-jam. Tolong prioritaskan Bu Dirjen, kalau perlu kita sama-sama ke Natuna ya Bu Dirjen ya, saya undang Ibu,” pungkas Legislator Dapil Kepulauan Riau tersebut.

Recent Posts

Kemenag Siapkan Program Pesantren Ramah Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini menyiapkan program pesantren ramah lingkungan. Terobosan ini menjadi…

2 jam yang lalu

Partai Gelora: Indonesia Bisa Berselancar Dalam Kebijakan Tarif Dagang Trump

MONITOR, Jakarta - Dalam perdagangan internasional dan geoekonomi, setiap negara biasanya fokus pada kepentingan nasionalnya…

3 jam yang lalu

Dukungan Pertachem Dalam Hilirisasi Industri Strategis Nasional Menuju Swasembada Energi

MONITOR, Jakarta - Sebagai bagian dari komitmen nasional menuju swasembada energi dan penguatan industri hilir…

4 jam yang lalu

Presiden Jokowi dan Prabowo Komitmen Tinggi Bersama Wapresnya Berantas Korupsi dan Mafia Pangan

MONITOR, Jakarta - Menanggapi beredarnya potongan video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri…

10 jam yang lalu

Junction Palembang Akan Dioperasikan dan Ditetapkan Tarif Pada 21 April 2025

MONITOR, Sumsel - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) akan memberlakukan tarif pada Jalan Tol…

12 jam yang lalu

Kolaborasi TNI dan Mahasiswa, Bersama Bangun Masa Depan Bangsa

MONITOR, Jakarta - Perkembangan lingkungan strategis dan dinamika ancaman yang semakin kompleks, menuntut Kerjasama antara…

14 jam yang lalu