HUKUM

Sidang Ayah Bunuh Anak dan Aniaya Istrinya, Kejari Depok Siapkan Dua Ahli Forensik

MONITOR, Depok – Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok berencana menghadirkan dua orang ahli forensik kedokteran dalam sidang pembuktian pembunuhan berencana yang dilakukan Rizky Noviyandi Achmad terhadap anak kandungnya. Terdakwa Rizky alias Kiki juga melakukan penganiaya terhadap istrinya.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Depok M Arief Ubaidillah mengatakan, dua ahli forensik yang dihadirkan merupakan ahli forensik yang keseharian bertugas di Rumah Sakit Bhayangkara Polri dan Rumah Sakit Sentra Medika.

Kedua ahli forensik tersebut akan dihadirkan dipersidangan di Pengadilan Negeri Depok pada 20 April 2023 mendatang.

“Dalam upaya pembuktian kasus ini, keduanya akan memberikan keterangan dari bidang keilmuan forensik atau kedokteran yang terkait dengan pembunuhan dan penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa,” kata Ubaidillah dalam keterangan resminya kepada MONITOR, Selasa (11/04/2023).

Dalam sidang nanti, diharapkan ahli forensik mampu memberikan penjelasan yang terperinci dan akurat mengenai bukti-bukti serta keterangan dibidang forensik terkait akibat perbuatan terdakwa.

Dijelaskan Ubaidillah, selain ahli forensik, pada sidang pembuktian nanti Kejari Depok juga akan menghadirkan ahli pidana untuk memperkuat dakwaan terhadap terdakwa Rizky Noviyandi Achmad alias Kiki.

“Adapun jaksa yang ditunjuk selaku penuntut umum adalah jaksa yang berpengalaman sehingga kami optimis jaksa penuntut umum akan melakukan upaya maksimal dalam memastikan bahwa keadilan tercapai dan bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” pungkas Ubaidillah.

Pada agenda persidangan sebelumnya telah dilakukannya Pemeriksaan terhadap tujuh (7) orang saksi oleh Jaksa Penuntut.

Dalam persidangan sebelumnya Terdakwa Rizky Noviyandi Achmad didakwa dengan dakwaan kombinasi yakni melanggar Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP atau Pasal 44 ayat 3 Undang-undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan Pasal 44 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Recent Posts

Tinjau Peningkatan Jaringan Irigasi Cikeusik di Jabar, Menteri Dody Minta Percepatan untuk Dukung Swasembada Pangan

MONITOR, Jabar - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggoro meninjau pekerjaan peningkatan jaringan irigasi Daerah…

7 menit yang lalu

DPR Sebut Iuran BPJS Naik Harus Dibarengi Penguatan Subsidi Masyarakat Rentan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menanggapi wacana kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan…

17 menit yang lalu

Fahri Hamzah Sebut Presiden Ingin DTSEN Tuntas untuk Pastikan Data Kemiskinan Lebih Akurat

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah, menilai komitmen…

32 menit yang lalu

Pemkab Lebak gelar Panen Raya Padi di Lahan 120 Hektar, Dongkrak Hasil Produksi berkat NatureGen

MONITOR, Lebak - Pemerintah Kabupaten Lebak bersama kelompok tani menggelar panen raya padi di Desa…

36 menit yang lalu

Publik Rasakan Dampak SPHP, Harga Beras Mulai Turun

MONITOR, Jakarta - Harga beras yang sempat mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir kini mulai…

1 jam yang lalu

Dukung Asta Cita, Kemenag Tugaskan 98 Guru PAI Mengajar di Sekolah Rakyat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mendukung sukses penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu implementasi…

2 jam yang lalu