Selasa, 30 April, 2024

Perdagangan Aset Kripto Pesat, Wamendag: Harus diatur Negara

MONITOR, Jakarta – Perdagangan aset kripto merupakan bagian ekonomi digital yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Google memproyeksikan potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 akan mencapai USD 146 miliar, terbesar di Asia Tenggara. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat menghadiri acara
Diskusi Bulan Literasi Aset Kripto di Jakarta, Jumat (24/2/2023) lalu.

“Potensi ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar USD 146 miliar. Hal ini merupakan sesuatu yang harus dapat kita realisasikan bersama,” ujar Jerry Sambuaga.

Konsep aset kripto dan blockchain akan memberikan pengaruh luas dan intensif dalam berbagai sektor serta mengubah pola pengaturan ekonomi perdagangan menjadi berbasis otoritas pasar dan komunitas.

“Maka dari itu, aset kripto harus teratur dan terlembaga serta harus berada dibawah pengaturan negara, sehingga mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat serta
dapat memberikan manfaat terbaik bagi perekonomian nasional,” imbuhnya.

- Advertisement -

Menurut Jerry, perdagangan aset kripto menjadi salah satu pilihan berinvestasi yang belakangan ini sangat diminati, terutama oleh anak muda. Lebih dari separuh pelanggan aset kripto di Indonesia berada pada rentang usia 18—35 tahun.

Survei dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), juga menunjukkan bahwa aset kripto berada pada urutan ketiga instrumen investasi yang dimiliki masyarakat Indonesia di mana 21,1 persen responden memiliki instrumen investasi aset kripto. Angka ini berada di bawah Reksadana (29,8 persen) dan saham (21,7 persen) dengan rata-rata penempatan dana yang dilakukan masyarakat.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER