PENDIDIKAN

58 PTKIN Siap Perkuat Wacana Moderasi Beragama di Media Digital

MONITOR, Jakarta – Dengan potensi ribuan dosen dengan karya ilmiah yang mumpuni di bidang Islamic Studies, sudah sepatutnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mampu menjadi rujukan utama sumber informasi keagamaan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Pesan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof Dr. Muhammad Ali Ramdhani dalam agenda Penyusunan Blue Print Sindikasi Media Pengarusutamaan Moderasi Beragama yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, di Jakarta (30/1/2022).

Agenda yang digelar selama tiga hari mulai 30 Januari-1 Februari 2023 tersebut dihadiri oleh 58 PTKIN yang diwakili oleh para Wakil Rektor III/Wakil Ketua III dan Ketua Rumah Moderasi Beragama (RMB) dengan tujuan melakukan konsolidasi penguatan peran PTKIN sebagai motor penggerak moderasi beragama di Indonesia.

Dalam arahannya, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani menyebutkan, berbagai karya ilmiah hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa PTKIN harus mampu direproduksi menjadi artikel populer dan konten audio visual yang menarik bagi generasi saat ini, hal tersebut tak lain guna menjawab tantangan zaman yang kian berkembang.

“Karena karakteristik Gen Z dan Gen Millenial ini berbeda dengan Gen X, mereka membutuhkan konten yang mudah diakses dan tidak melelahkan jika membacanya, jadi PTKIN melalui Rumah Moderasi Beragama harus mampu mereproduksi karya-karya populer dan mendesiminasikannya ke masyarakat umum,” ujar Prof Ali Ramdhani yang juga Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi menambahkan, tantangan-tantangan perkembangan zaman ini dapat dihadapi dengan sinergitas antar PTKIN dalam pengarusutamaan moderasi beragama di berbagai platform digital. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat umum yang kini didominasi oleh Gen Z dan Gen Millenial dapat dengan mudah mengakses berbagai kanal informasi yang disediakan oleh PTKIN.

“Jika hal tersebut tidak kita lakukan, maka kita harus menerima konsekuensinya bahwa mahasiswa kita lebih menjadikan tokoh-tokoh intoleran sebagai ulama panutan mereka dibanding dosen dan ulama moderat yang menjadi guru-guru kita sendiri,” terang Prof Hamdi.

Sebagai informasi, gagasan-gagasan yang tercurah dalam agenda ini mendapat respon positif dari 58 PTKIN yang hadir dan menyepakati Rumusan Aksi yang akan ditindak lanjuti, dengan target pada Semester Pertama Tahun 2023 sebanyak 58 PTKIN akan merealisasikan sindikasi media pengarusutamaan moderasi beragama.

Selain dihadiri Dirjen Pendidikan Islam, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam beserta para Kasubdit, hadir juga para Staf Khusus Menteri Agama Nuruzzaman dan Wibowo Prasetyo, Tenaga Ahli Menteri Agama Hasanuddin Ali dan Mahmud Syalhout.

Recent Posts

Wakil Panglima TNI Pimpin Laporan Korps Kenaikan Pangkat 139 Perwira Tinggi TNI

MONITOR, Jakarta - Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi R., mewakili Panglima TNI Jenderal…

6 jam yang lalu

Menteri UMKM Tegaskan Pentingnya Sterilisasi Pasar Domestik dari Produk Impor

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya pasar…

8 jam yang lalu

DPR Minta Banjir Aceh dan Sumatera Segera Ditetapkan Sebagai Bencana Nasional

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mendorong Pemerintah untuk segera menetapkan…

9 jam yang lalu

PMI Manufaktur Nasional Catat Angka Tertinggi Jelang Akhir Tahun

MONITOR, Jakarta - Sektor manufaktur Indonesia menunjukkan tren positif memasuki akhir tahun 2025. Setelah beberapa…

10 jam yang lalu

Maxim Salurkan Ratusan Paket Makanan bagi Warga Terdampak Banjir Sumut

MONITOR, Jakarta - Maxim menunjukkan kepedulian kepada masyarakat dengan menyalurkan ratusan paket makanan bagi warga…

12 jam yang lalu

DPR Minta Mahasiswa Terdampak Bencana Diberi Dispensasi Akademik Hingga Keringanan UKT

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati menyampaikan keprihatinan mendalam…

14 jam yang lalu