BERITA

Kunjungi Puskesmas Kebumen, Ganjar Apresiasi Pengabdian Salamah

MONITOR, Kebumen – Suasana Puskesmas Kebumen II yang tenang mendadak ramai karena kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat meninjau program penanganan stunting, Ganjar ketemu Salamah.

Bukan ibu rumah tangga biasa, Salamah merupakan kader kesehatan di Desa Kalirejo, Kecamatan Kebumen. Dia telah mengabdi sejak 1987.

Ganjar langsung mengetes pengalaman Salamah yang mengaku jadi kader sejak belum menikah itu. Mantan anggota DPR RI itu bahkan sempat praktik jadi keluarga ibu hamil berisiko.

“Bu Salamah itu keren, saya itu setiap masuk ke kampung pasti nemu saja. Apresiasi saya sama Bu Salamah itu satu, sejak 1987 menjadi kader kesehatan tidak pernah putus,” kata Ganjar, seusai kegiatan.

Di depan Ganjar, Salamah mampu menjabarkan dengan lugas apa saja yang menjadi tugasnya sebagai kader kesehatan di desa. Selain menyuluh ibu hamil, Salamah juga rutin mengecek kesehatan mereka.

“Maka sebenarnya talenta yang dimiliki dengan keikhlasan hati sebagai seorang volunter, relawan, menurut saya hebat,” beber gubernur.

Ganjar mengatakan, kader kesehatan seperti Salamah ini contoh yang baik. Sebagai kader, menurutnya, seseorang harus punya refleks atau respon cepat ketika ditanya penanganan kasus atau data di wilayah kerjanya.

“(Salamah) mengerti persis, sehingga hampir pertanyaan-pertanyaan itu dijawab dengan sangat cepat, refleksnya jalan. Maka dia mengerti (ada) 22 orang yang hamil, terus kemudian ada 14 yang stunting, dan sebagainya,” ungkap Ganjar.

Keberadaan kader kesehatan seperti Salamah, katanya, membantu peran pemerintah dalam mengatasi masalah stunting. Apalagi jika keuletan kader juga didukung oleh pemerintah di level desa.

“Rata-rata ibu-ibu yang semacam ini pengetahuan pemahamannya sangat luar biasa, karena dia sangat dekat sekali jaraknya dengan mereka (masyarakat), hidupnya di sekitar mereka. Ini orang-orang yang mesti diapresiasi,” ujar Ganjar.

Tak hanya Salamah, di Puskesmas Kebumen II tersebut Ganjar juga mengapresiasi program penanganan stunting berupa olahan makanan, yang diberi nama Mi Kriting. Program itu didukung oleh dana desa setempat.

“Makanan diolah diberikan sehari dua kali selama tiga bulan dan dievaluasi. Sehingga mereka yang perkembangannya melambat itu langsung dikasih treatment dan ditungguin,” ujarnya.

Ketua Dewan Pembina TP PKK Jateng itu mengatakan, bukan tidak mungkin target Presiden RI Joko Widodo dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia dapat tercapai, jika kader kesehatannya bisa seperti Salamah.

Sebagai informasi, Jawa Tengah menargetkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2023. Untuk mencapai kondisi tersebut, Pemprov Jateng dan BKKBN membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang tersebar di 35 kabupaten/kota, 576 kecamatan, dan 8.562 desa/ kelurahan.

Recent Posts

HKTI Lumajang Dampingi Kades Petahunan Bertemu Sekdis PU SDA Jatim, Mendesak Penanganan Abrasi Kali Asem

MNITOR, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang, Jamaluddin,…

1 jam yang lalu

DPR Dorong Dapur MBG Jadi Dapur Umum Darurat Bencana Alam

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher memberikan apresiasi atas langkah…

3 jam yang lalu

HAB 2026, Kemenag Usung Tema ‘Umat Rukun dan Sinergi, Indonesia Damai dan Maju’

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama akan merayakan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-80 pada 3 Januari…

3 jam yang lalu

KAI Wisata Siap Layani Pelanggan pada Masa Natal dan Tahun Baru 2026

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung kelancaran…

5 jam yang lalu

Kemenag Beri Relaksasi Perkuliahan PTKI Terdampak Bencana Alam, Keselamatan dan Hak Belajar Jadi Prioritas

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menetapkan kebijakan relaksasi pelaksanaan perkuliahan bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam…

5 jam yang lalu

Analis Intelijen Apresiasi Keberhasilan BNN Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu

MONITOR, Jakarta - Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, memberikan penghargaan tinggi kepada BNN…

7 jam yang lalu