MONITOR, Jakarta – Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum strategis mempromosikan pemulihan ekonomi dunia yang inklusif dan komitmen penanggulangan perubahan iklim.
Dalam Presidensi G20 untuk jalur keuangan ada beberapa agenda yang dibahas antara lain exit strategy untuk mendukung pemulihan yang adil, pembahasan scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, sistem pembayaran di era digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.
Sebagai bentuk dukungan atas agenda G20, PT Jamkrindo berkomitmen untuk berkontribusi untuk meningkatkan perannya terhadap inklusi keuangan dengan menjembatani lebih banyak UMKM feasible untuk memperoleh akses keuangan dengan layanan penjaminan.
Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan dengan adanya penjaminan UMKM, maka roda perekonomian semakin bergerak ke arah positif.
“Dengan adanya jaminan kredit dari Jamkrindo, maka UMKM yang feasible namun belum bankable dapat mengakses pembiayaan yang dibutuhkan. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan inklusi keuangan,” ujarnya.
Dari sisi aspek digital, ia mengatakan, Jamkrindo telah mengembangkan channel marketing digital seperti aplikasi Jamkrindo Online Suretyship (JOS) dan juga platform pemeringkatan UMKMLayak yang semakin mempermudah pengguna untuk mengakses layanan penjaminan dari Jamkrindo.
Sepanjang tahun 2021, Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan sebesar Rp 247,61 triliun dengan total terjamin 11.151.289 debitur UMKM. Adapun di tahun 2022, Jamkrindo akan lebih agresif melakukan penjaminan kredit, seiring dengan semakin meningkatnya target penyaluran KUR nasional dan optimisme peningkatan penyaluran kredit perbankan dampak dari pemulihan ekonomi.
“Dengan semakin banyaknya UMKM memperoleh kesempatan mengakses pembiayaan, diharapkan semakin banyak UMKM naik kelas,” ujarnya.
Selain meningkatkan perannya dalam inklusi keuangan, Jamkrindo juga berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan literasi keuangan. Perusahaan aktif terlibat dalam berbagai macam workshop dan forum untuk meningkatkan literasi keuangan, khususnya industri penjaminan kredit.
Selain itu, perusahaan juga aktif memberikan pelatihan bagi para UMKM agar bisa terus maju dan naik kelas. Pelatihan tersebut antara lain coaching klinik UMKM, pelatihan foto produk UMKM, optimalisasi pemakaian media sosial untuk bisnis, pelatihan legalitas usaha, kelas bisnis UMKM bangkit dari pandemi, dan lain-lain.
Berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat juga dilakukan, seperti misalnya pemberdayaan masyarakat di Geopark Ciletuh, Sukabumi, yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sejak tahun 2019 kami telah menginisiasi program berkelanjutan di Ciletuh, sebagai bentuk komitmen tanggung jawab sosial lingkungan, khususnya aspek Creating Shared Value (CSV),” ujar Putrama.
PT Jamkrindo merupakan perusahaan penjamin terbesar di Indonesia. Sebagai pionir di industri penjaminan, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram. Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan KUR.
Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penggunaannya antara lain penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang, surety bond, customs bond, dan penjaminan Supply Chain Financing (Invoice Financing) dan penjaminan kredit lainnya.
Sebagai bagian dari holding IFG, Jamkrindo berkomitmen untuk menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.