Jumat, 19 April, 2024

Politikus PKS Nilai Masa Depan Ristek Indonesia Bakal Suram

MONITOR, Jakarta – Masa depan pembangunan riset dan teknologi nasional di masa mendatang dinilai bakal suram. Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto.

Sebagai bukti, kata Mulyanto, satu persatu kelembagaan iptek dibubarkan. Pertama yakni dibubarkannya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), sehingga tugas perumusan dan koordinasi kebijakan ristek menjadi terbelah antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Mulyanto melanjutkan, pembubaran Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). Bagi Politikus PKS ini, masing-masing merupakan badan pelaksana tugas pokok ketenaganukliran dan badan penyelenggara keantariksaan dan penerbangan, sebagaimana amanat undang-undang.

“Kemudian BPPT dan LIPI dibubarkan. Awalnya fungsi pengkajian dan penerapan teknologi dalam BPPT dilebur ke dalam BRIN dalam bentuk OPL (organisasi pelaksana penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan atau litbangjirap), namun terakhir unit kerja ini hilang. Menciut menjadi hanya sekedar OR (organisasi riset). Padahal BRIN, sesuai amanat UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sisnas-Iptek bertugas melaksanakan litbangjirap secara terintegrasi dari hulu ke hilir dari invensi sampai inovasi,” tegas Mulyanto dalam keeterangannya.

- Advertisement -

Selain itu, sebanyak 44 Balitbang kementerian teknis dibubarkan untuk dilebur ke dalam BRIN.

“Yang juga tidak mudah untuk dimengerti adalah dibubarkannya DRN (Dewan Riset Nasional), yang anggotanya terdiri dari para ahli iptek berkaliber internasional dan diganti dengan Dewan Pengarah BRIN, yang diketuai Ketua Dewan Pengarah BPIP dan Ketum Parpol, yang tidak memiliki reputasi di dunia Iptek,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER