MEGAPOLITAN

Ketua Komisi B DPRD DKI Dilaporkan ke BK, Ternyata ini Persoalannya

MONITOR, Jakarta – Konflik internal sedang terjadi di Komisi B DPRD DKI Jakarta. Ketua Komisi B dari Fraksi PKS, Abdul Aziz, dilaporkan anggotanya Ichwanul Muslimin dan Wahyu Dewanto dari Fraksi Gerindra ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI, karena dinilai tak bijaksana dan otoriter dalam memimpin komisi.

Ichwanul mengingatkan, anggota DPRD DKI Jakarta memiliki kedudukan dan pendapat yang sama karena dipilih oleh rakyat.

“Ini DPRD, bukan perusahaan dan kami sama-sama dipilih rakyat. Jadi, punya kedudukan dan pendapat yang sama,” kata Ichwanul kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Laporan diterima oleh Wakil Ketua BK DPRD DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda.

“Kami kecewa dengan kepemimpinan Azis yang otoriter dan tidak bijaksana dalam menyikapi persoalan kecelakaan yang terjadi secara beruntun pada Bus Transjakarta,” ungkapnya.

Ichwanul mengatakan, sebagai Ketua Komisi B Abdul Aziz mengeluarkan tiga rekomendasi Komisi B terkait kecelakaan beruntun Transjakarta melalui grup aplikasi WhatsApp. Rekomendasi itu diterbitkan tanpa melibatkan anggota komisi lainnya, termasuk Wakil Ketua Komisi dan Sekretaris Komisi.

“Saya tanya ke beliau (Azis) melalui sambungan telepon soal rekomendasi tersebut apakah rekomendasi Komisi B atau rekomendasi pimpinan Komisi B saja. Beliau menjawab dengan nada tinggi yang diliputi amarah,” ungkapnya.

Lalu Abdul Aziz meneleponnya dengan nada tinggi dan marah serta bahasa yang tidak enak.

“Saya tidak menyudutkan Abdul Aziz, saya menanyakan kepada pimpinan di mana (pimpinan) ada tiga orang, yaitu Wakil Ketua Komisi dan Sekretaris Komisi jadi bukan hanya Abdul Aziz,” imbuhnya.

Ichwanul juga menyayangkan sikap Aziz yang tidak menyinggung video direksi PT Transjakarta sedang menonton tari perut (belly dance).

Harusnya dalam rapat kerja antara Komisi B dan Transjakarta pada Senin (6/12/2021) lalu, Aziz sebagai pimpinan rapat meminta klarifikasi Transjakarta terkait video tersebut.

Video yang menayangkan tarian erotis itu kemudian viral dan menyebar melalui aplikasi WhatsApp.

“Dia tidak membahas masalah video tari perut tersebut di ruang rapat, melainkan memanggil jajaran direksi Transjakarta ke ruangan pribadinya,” tandasnya.

Dia berharap, laporan yang dibuatkan kepada BK DPRD DKI dapat ditindaklanjuti. Dia juga berharap agar mengganti Aziz sebagai Ketua Komisi B.

Sementara itu ketika dikonfirmasi wartatawan, Abdul Aziz mengaku belum mengetahui adanya laporan tentang dirinya ke BK.

Aziz juga tak menjawab perihal rekomendasi yang dia keluarkan usai rapat kerja dengan Transjakarta pada Senin (6/12/2021) lalu.

“Mohon maaf saya belum tahu (dilaporkan ke BK). Saya no comment (tidak mau komentar),” ujar Aziz.

Recent Posts

Soal Laporan ke MKD, Puan Tegaskan Pembahasan UU KUHAP Serap Partisipasi Publik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons soal adanya laporan terhadap 11 anggota…

4 jam yang lalu

Puan Pimpin Pengesahan UU KUHAP Baru, Berlaku Mulai Januari 2026

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna DPR RI ke-8 Masa…

5 jam yang lalu

13.600 Siswa SD Ikuti Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama 2025

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 13.600 dari 16.376.085 siswa muslim Sekolah Dasar (SD) di seluruh Indonesia…

5 jam yang lalu

Kemenag Kolaborasi dengan LPDP Gelar Penguatan Moderasi Beragama di Empat PTK

MONITOR, Jakarta - Kementerian agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

6 jam yang lalu

UMM Raih CRM Award Berkat Penguatan Cabang, Ranting dan Masjid Muhammadiyah

MONITOR, Jakarta - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan manfaat bagi masyarakat,…

7 jam yang lalu

Wamenag Ingin Cetak Lulusan Terbaik Lewat Madrasah Vokasi

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menekankan pentingnya transformasi pendidikan madrasah agar…

8 jam yang lalu