Kamis, 18 April, 2024

Ketua Komisi B DPRD DKI Dilaporkan ke BK, Ternyata ini Persoalannya

MONITOR, Jakarta – Konflik internal sedang terjadi di Komisi B DPRD DKI Jakarta. Ketua Komisi B dari Fraksi PKS, Abdul Aziz, dilaporkan anggotanya Ichwanul Muslimin dan Wahyu Dewanto dari Fraksi Gerindra ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI, karena dinilai tak bijaksana dan otoriter dalam memimpin komisi.

Ichwanul mengingatkan, anggota DPRD DKI Jakarta memiliki kedudukan dan pendapat yang sama karena dipilih oleh rakyat.

“Ini DPRD, bukan perusahaan dan kami sama-sama dipilih rakyat. Jadi, punya kedudukan dan pendapat yang sama,” kata Ichwanul kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Laporan diterima oleh Wakil Ketua BK DPRD DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda.

- Advertisement -

“Kami kecewa dengan kepemimpinan Azis yang otoriter dan tidak bijaksana dalam menyikapi persoalan kecelakaan yang terjadi secara beruntun pada Bus Transjakarta,” ungkapnya.

Ichwanul mengatakan, sebagai Ketua Komisi B Abdul Aziz mengeluarkan tiga rekomendasi Komisi B terkait kecelakaan beruntun Transjakarta melalui grup aplikasi WhatsApp. Rekomendasi itu diterbitkan tanpa melibatkan anggota komisi lainnya, termasuk Wakil Ketua Komisi dan Sekretaris Komisi.

“Saya tanya ke beliau (Azis) melalui sambungan telepon soal rekomendasi tersebut apakah rekomendasi Komisi B atau rekomendasi pimpinan Komisi B saja. Beliau menjawab dengan nada tinggi yang diliputi amarah,” ungkapnya.

Lalu Abdul Aziz meneleponnya dengan nada tinggi dan marah serta bahasa yang tidak enak.

“Saya tidak menyudutkan Abdul Aziz, saya menanyakan kepada pimpinan di mana (pimpinan) ada tiga orang, yaitu Wakil Ketua Komisi dan Sekretaris Komisi jadi bukan hanya Abdul Aziz,” imbuhnya.

Ichwanul juga menyayangkan sikap Aziz yang tidak menyinggung video direksi PT Transjakarta sedang menonton tari perut (belly dance).

Harusnya dalam rapat kerja antara Komisi B dan Transjakarta pada Senin (6/12/2021) lalu, Aziz sebagai pimpinan rapat meminta klarifikasi Transjakarta terkait video tersebut.

Video yang menayangkan tarian erotis itu kemudian viral dan menyebar melalui aplikasi WhatsApp.

“Dia tidak membahas masalah video tari perut tersebut di ruang rapat, melainkan memanggil jajaran direksi Transjakarta ke ruangan pribadinya,” tandasnya.

Dia berharap, laporan yang dibuatkan kepada BK DPRD DKI dapat ditindaklanjuti. Dia juga berharap agar mengganti Aziz sebagai Ketua Komisi B.

Sementara itu ketika dikonfirmasi wartatawan, Abdul Aziz mengaku belum mengetahui adanya laporan tentang dirinya ke BK.

Aziz juga tak menjawab perihal rekomendasi yang dia keluarkan usai rapat kerja dengan Transjakarta pada Senin (6/12/2021) lalu.

“Mohon maaf saya belum tahu (dilaporkan ke BK). Saya no comment (tidak mau komentar),” ujar Aziz.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER