MEGAPOLITAN

Kesuksesan Formula E di Tangan Jokowi, Bukan Anies?

MONITOR, Jakarta – Sukses tidaknya penyelenggaraan Formula E di Jakarta, ternyata ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ini bisa dinilai, dimana Jokowi lah yang nantinya yang akan menentukan lokasi atau tempat digelarnya balapan mobil listrik tersebut.

Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan, sosok yang menentukan lokasi atau tempat yang akan dijadikan ajang Formula E adalah Presiden Jokowi. Dimana ada lima opsi lintasan yang dinilai tepat untuk dijadikan balapan.

“Kami hanya bisa menyampaikan lima opsi lintasan, selanjutnya untuk menentukan lokasi, kami serahkan kepada Bapak Presiden,” ujar Bamsoet dalam jumpa pers terkait Formula E di Kantor Blackstone, Jalan Proklamasi, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam (24/11) malam.

Lima lintasan tersebut dipaparkan Bamsoet, yaitu Jalan Sudirman-Thamrin; Pantai Indah Kapuk (PIK) Penjaringan, Jakarta Utara; Jakarta International Stadium (JIS) Tanjung Priok, Jakarta Utara; JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat dan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Bamsoet juga mengingatkan Formula E Operations (FEO) selaku pemegang lisensi agar tidak memilih kawasan Monas, Jakarta Pusat dan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai lintasan balap Formula E karena berada pada area terbatas atau ring utama.

Ditempat Yang sama, Co-founder Formula E Alberto Longo mengatakan, untuk penetuan lokasi lintasan akan diumumkan paling lambat sebelum Natal, 25 Desember 2021 mendatang.

“Sebelum Natal sirkuitnya sudah diumumkan,” tandas ujar Alberto.

Katanya, pihak FEO, akan melakukan feasibility study di 5 lokasi alternatif yang sudah ditetapkan, namun keputusan terakhir terkait lokasi penyelenggaraan Formula E ada ditangan Presiden Jokowi.

“Kami akan mengajukan proposal ke Presiden Indonesia, beliau yang akan mengambil keputusan,” ungkap Alberto.

Lebih lanjut, Alberto menegaskan bahwa penentuan lokasi Formula E bukanlah hal yang mudah. Pihaknya akan mempertimbangkan berbagai aspek khususnya aspek teknis.

“Belum ditentukan sirkuitnya di mana, karena ini bukan hal mudah. Banyak pilihan bagus, ada lima lokasi berbeda di luar area terlarang (Monas dan GBK). Ada banyak hal teknis yang harus dipertimbangkan,”terangnya.

Di lain pihak, Alberto meyakini, ajang balap ini dilaksanakan secara transparan. Dirinya mengaku, pihak panitia juga telah melakukan penjajakan dengan sejumlah warga Jakarta.

“Kami secara transparan bertanya juga dengan orang-orang di Jakarta karena tidak ada sesuatu yang disembunyikan di sini,” katanya.

Dia menyatakan, pihak panitia akan berkolaborasi dengan semua pihak yang berwenang untuk menghindari adanya kesalahapahaman terkait Formula E. “Kami tidak tahu hasil dari studi yang dilakukan, tetapi saya bisa yakinkan bahwa tidak ada sesyuatu yang berjalan dengan salah,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenag Gelar Uji Pengetahuan PPG Daljab 2025, Ratusan Guru Difabel Ikut

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tengah menggelar Uji Pengetahuan (UP) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam…

1 jam yang lalu

Udang Lokal Masih Sangat Diminati Masyarakat Nusantara

MONITOR, Jakarta - Udang termasuk komoditas perikanan paling diminati oleh masyarakat. Selain kandungan gizi, udang…

3 jam yang lalu

Kementerian UMKM Dorong Mocaf Banjarnegara Bisa Substitusi Gandum Impor

MONITOR, Jateng - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan pentingnya pengembangan produksi Modified…

6 jam yang lalu

Prof Rokhmin Paparkan Strategi Kunci Majukan Peternakan Ayam Petelur Nasional

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyampaikan strategi kunci untuk…

6 jam yang lalu

Kalimantan Timur Juara Umum, Ini Daftar Pemenang STQH Nasional 2025 Kendari

MONITOR, Kendari - Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Kendari,…

8 jam yang lalu

Tutup STQH Nasional Kendari, Kemenag Ajak Warga Amalkan dan Hayati Al-Qur’an

MONITOR, Kendari - Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII tahun 2025 resmi ditutup…

8 jam yang lalu