PENDIDIKAN

Peneliti PTKI Diminta Ikuti Wacana Akademik Kontemporer

MONITOR, Jakarta – Karya akademik Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam ranah intelektual dan sosial. Karya yang dihasilkan harus menjadi rujukan dan memiliki relevansi yang berarti bagi masyarakat.

Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Mujiburahman, menyatakan penulisan karya akademik tentu membutuhkan metodologi riset sesuai standar yang diterapkan PTKI. Dalam konteks ini, Mujiburrahman mengingatkan agar peneliti PTKI tidak melupakan kajian lokal.

Kajian lokal secara perlahan mulai ditinggalkan oleh peneliti. Padahal ini sangat membantu mereka dalam mendiskripsikan serta memetakan perkembangan masalah-masalah sosial ditengah masyarakat.

“Manfaat kajian lokal ini sangat banyak, ini bisa menumbuhkan kesadaran atas nilai-nilai tradisi dan khazanah Islam lokal dan bisa dikaitkan dengan peradaban Islam global,” terangnya dalam Seminar Parallel Session 4 bertajuk ‘Mengagas Metodologi Riset pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam’, Selasa (23/11/2021).

Mujiburrahman menambahkan, kajian lokal dalam membantu peneliti dalam memahami dinamika masyarakat yang berkembang setiap harinya. Dengan membudayakan kajian lokal, peneliti dapat mengkaji perbedaan mendasar dalam struktur sosial masyarakat, serta melatih cara berpikir kritis, analitis terhadap kenyataan sosial yang dihadapi.

Ia mengamati para peneliti di lingkungan PTKI mulai meninggalkan tradisi meneliti kajian terdahulu. Sebagian mereka mengabaikan kajian-kajian ilmiah di luar lingkungan perguruan tingginya. Akibatnya, kajian yang dihasilkan seringkali tumpang tinggi.

Untuk itu, ia menyarankan agar para peneliti memperkuat sisi teori dan mengikuti perkembangan wacana keilmuan kontemporer yang relevan. “Teori ini menjadi kerangka acuan dalam pelaksanaan metodologi dan pertanyaan riset yang akan digali. Maka keberadaan teori ini penting menjadi kerangka acuan dalam penggalian data. Teori ini juga harus relevan dan update, bukan pajangan semata,” tandasnya.

Selanjutnya, dikatakan Mujiburrahman, penelitian yang dilakukan harus mulai memiliki orientasi keluar dan menyinggung konteks global sehingga dapat dipublikasi di tingkat internasional. Peneliti juga diharapkan memiliki agenda riset yang terencana dengan baik, serta memiliki kerangka acuan yang tersistematis ketika melakukan survei di lapangan.

Hal terpenting lainnya yang harus dilakukan, kata Mujiburrahman, yakni memperkuat analisis terhadap data, mulai dari mengelompokkan, mencari garis besarnya, hingga mampu menjelaskan hubungan kausalitas, dan membandingkan data serta penafsiran terhadap data.

“Analisis interdisiplin atau multidisiplin juga sangat dianjurkan saat ini, terutama dalam gagasan integrasi ilmu,” pungkasnya.

Seminar Parallel Session 5 bertajuk ‘Mengagas Metodologi Riset pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam’ ini merupakan rangkaian dari Annual Conference on Research Proposal (ACRP) 2022. Ada sepuluh seminar parallel dalam kegiatan ini, mulai dari pembahasan kajian moderasi beragama, isu-isu kontempoter hingga publikasi karya intelektual PTKI.

Recent Posts

Produksi Perikanan Budidaya hingga Triwulan Ketiga Capai Sekitar 13,215 Juta Ton

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas perikanan budidaya nasional. Berdasarkan…

2 jam yang lalu

Pamitan, Ditjen PHU Persembahkan Buku Memori Kolektif 75 Tahun Kemenag Kelola Haji

MONITOR, Jakarta - Penyelenggaraan haji 2025 menjadi tugas terakhir Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)…

4 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Peringkat Tiga Besar BUMN dengan Predikat Informatif

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menegaskan posisinya dengan meraih peringkat tiga…

4 jam yang lalu

Kemenag dan Kemenkop Sinergi Penguatan Koperasi Pesantren dan Rumah Ibadah

MONITOR, Tangerang - Kementerian Agama dan Kementerian Koperasi menyepakati kerja sama penguatan koperasi berbasis keagamaan. Kerja…

7 jam yang lalu

Soroti Konflik PBNU, KH Matin Syarkowi: Islah Jalan Terbaik

MONITOR, Jakarta - Konflik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menjadi perhatian publik menyusul…

10 jam yang lalu

Tuntaskan Krisis Cs-137, BPOM Lepas Ekspor Rempah Raksasa ke AS

MONITOR, Jakarta - Gerak cepat Kepala BPOM Taruna Ikrar mengembalikan kepercayaan FDA, memastikan rempah Indonesia…

10 jam yang lalu