MEGAPOLITAN

Demokrat Anggap Wajar Pemeriksaan Dana Reses Anggota DPRD DKI

MONITOR, Jakarta – Langkah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memeriksa sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta dalam menggunakan dana reses mendapat apresiasi. Salah satunya datang dari Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta, Santoso.

Santoso menilai, pemeriksaan BPK terhadap penggunaan anggaran yang berasal dari APBD seperti anggaran reses adalah sebuah keharusan dan hal biasa.

“Pemeriksaan penggunaan APBD oleh BPK menurut saya memang suatu keharusan dan hal biasa. Oleh karenanya, kita harus mendukung BPK karena tujuannya baik agar uang rakyat yang dipakai dewan benar-benar digunakan sesuai aturan,” ujar Santoso kepada MONITOR.

Anggota Komisi III DPR RI ini pun mempunyai keyakinan dan percaya, bahwa anggota DPRD DKI Jakarta menggunakan dana tersebut dalam kegiatan DPRD di masyarakat sesuai dengan kentuan yang berlaku.

“Jadi kalau ada kader Demokrat yang ada di DPRD DKI harus memenuhi panggilan BPK, hadapi saja. Jelaskan sesuai prosedur yang ada. Kalau memang ditemukan penyimpangan dan harus mengembalikan uang, balikin saja,” tegasnya.

Seperti diketahui, puluhan anggota DPRD DKI harus berurusan dengan BPK perwakilan Provinsi DKI Jakarta. Hal ini terkait soal pertanggung jawaban anggaran kegiatan reses tahun 2020 dan 2021.

Surat pemanggilan atau undangan BPK terhadap puluhan anggota DPRD DKI ini dilayangkan BPK ke Sekertariat DPRD DKI, tanggal 31 Agustus 2021, dengan nomor 12/KT-PDTT/DPRD/08/2021, perihal undangan wawancara.

Adapun isi dari surat yang dilayangkan BPK kepada Sekretariat DPRD DKI, menyangkut pemeriksaan kepatuhan atas kegiatan belanja barang dan jasa pada sekertariat DPRD DKI Jakarta Tahun 2020 dan semester 1 tahun 2021. Dengan surat no 26/ST/XV III. JKY-XV III JKT.2/08/2021.

“Kami bermaksud melakukan wawancara kepada beberapa kordinator dan anggota DPRD DKI terkait pertanggung jawaban keuangan atas kegiatan reses 2020 dan 2021,” tulis Ketua Tim BPK Rachmat Yulianto dalam isi surat yang dilayangkannya ke Sekertariat DPRD DKI.

Ada 32 orang anggota DPRD DKI yang harus memenuhi undangan ataupun pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK. Adapun ke-32 anggota dewan tersebut mereka berasal dari, Fraksi PDIP delapan orang, Fraksi Gerindra enam orang, Fraksi PKS lima orang, Fraksi Demokrat tiga orang, Fraksi PAN dua orang, Fraksi Golkar dua orang, Fraksi NasDem dua orang, Fraksi PSI dua orang dan Fraksi PKB-PPP dua orang.

Recent Posts

Sinergi BPJPH dan BGN, Pertegas Komitmen Pemerintah tentang Standar Halal

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memandang nota kesepahaman kerja sama penyelenggaraan jaminan produk halal antara…

5 jam yang lalu

DPR Akui Amarah Rakyat Sebagai Peringatan Keras

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman berbicara soal meningkatnya kritik…

8 jam yang lalu

DPR Pangkas Rp260 Miliar per Tahun, Transformasi Jangan Berhenti di Senayan

MONITOR, Jakarta - Keputusan DPR RI memangkas sejumlah tunjangan, termasuk tunjangan perumahan sebesar Rp 50…

9 jam yang lalu

Soroti Tragedi Vian Ruma, DPR Ingatkan Pentingnya Perlindungan Aktivis Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya…

10 jam yang lalu

Kemenag Buka Kesempatan Beasiswa Bagi Kaum Perempuan

MONITOR, Depok - Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

11 jam yang lalu

202.117 Siswa Ikuti Olimpiade Madrasah Indonesia 2025

MONITOR, Jakarta - Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Bidang Sains 2025 banjir peminat. Total ada 204.222…

12 jam yang lalu