PERTANIAN

Pasta, Salah Satu Olahan Singkong yang Potensial

MONITOR, Jakarta – Dahulu masyrakat Indonesia biasa mengkonsumsi singkong dengan olahan sederhana seperti dikukus, direbus atau digoreng. Ubikayu atau singkong merupakan salah satu komoditas potensial yang ada di Indonesia.

Pada umumnya singkong dimanfaatkan sebagai pangan sumber karbohidrat yang memiliki fungsi efektif untuk menjaga daya tahan tubuh dan menambah energi karena sekitar 95% kalori dalam singkong berasal dari karbohidrat. Pemanfaatan singkong di Indonesia sejauh ini digunakan untuk industri tepung, industri pakan ternak dan konsumsi.

Namun, seiring perkembangan jaman terdapat perubahan preferensi konsumen yang menuntut lebih beragamnya variasi olahan – olahan singkong yang membuat difensifikasi produk olahan singkong sehingga dapat diterima seluruh cakupan konsumen di Indonesia.

Salah satu produk olahan yang potensial yaitu Pasta Singkong. Pasta Singkong merupakan Pasta dengan bahan dasar dari tepung singkong yang memiliki kelebihan tidak mengandung gluten dan sangat baik untuk penderita penyakit celiac dan sangat cocok untuk mendukung program diet.

Peneliti BB Pascapanen Dr. Endang Yuli mengungkapkan dalam WebinarSeries Propraktani Ditjen Tanaman Pangan bersama MSI (Mayarakat Singkong Indonesia) episode ke- 65 yang mengatakan, Pasta yang terbuat dari singkong saat ini memang pasarnya meningkat karena berbagai alasan, pertama memang ada kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan diet yang menggunakan pangan tidak mengandung gluten, kedua kelompok masyarakat yang sensitif pada gluten dan ketiga produk non gluten telah menjadi pilihan dan gaya hidup masyarakat.

Pada kesempatan yang sama Direktur PT RBTekno Jenny Widjaja mengatakan bahwa singkong juga dapat diolah dengan mudah menjadi berbagai bentuk pasta seperti macaroni, ravioli, fettucini dan spageti. Selain itu, singkong dapat diolah menjadi berbagai macam mie seperti mie pipih, mie keriting dan mie karet bahkan dapat diolah menjadi kulit pangsit.

Melihat peluang tersebut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menilai terobosan ini dapat diterapkan oleh UMKM sehingga akan berdampak besar pada hilirisasi produk olahan singkong.

“Kami berharap acara seperti ini akan menghasilkan output yang langsung dapat diterapkan oleh UMKM sehingga dapat tumbuh industri besar yang memiliki dampak pada hilirisasi produk olahan singkong,” ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi.

Selain itu terdapat dua sisi positif yang kita dapatkan yakni sisi menggerakan ekonomi lokal dan sisi menggerakan industri besar dalam rangka diversifikasi produksi dan diversifikasi konsumsi pangan lokal agar semakin baik.

Sesuai dengan kebijakan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Cara Bertindak Kedua (CB-2) dari 5 cara bertindak 2020-2024 pembangunan pertanian,” tambahnya.

Recent Posts

Menag Minta Pejabat Pengadaan Barjas Transparan dan Tidak Monopoli

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi pesan khusus kepada para pejabat pengadaan barang…

1 jam yang lalu

Wakapuspen TNI Resmi Sertijab

MONITOR, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah secara resmi…

11 jam yang lalu

15 Pemain Timnas Indonesia Akan Bermain di Liga Eropa 2025-2026

MONITOR, Jakarta - Musim 2025-2026 sejumlah pemain Timnas Indonesia akan berlaga di kasta tertinggi Eropa. Tentunya ini…

14 jam yang lalu

Komisi I DPR Desak Investigasi Tuntas Penembakan Diplomat Indonesia di Peru

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta, menyampaikan duka cita mendalam atas…

17 jam yang lalu

Kemenperin: Manajemen Mutu IKM Memenuhi Ekspetasi Konsumen

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian proaktif mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk terus…

18 jam yang lalu

PB IKA PMII Dukung Langkah Konstitusional Prabowo

MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII)…

20 jam yang lalu