Jumat, 29 Maret, 2024

Potensial di Cabor Olimpiade, IMM DKI: Pencak Silat Harus Terdaftar

MONITOR, Jakarta – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI melalui ketua bidang Seni Budaya & Olahraga menyatakan bahwa kehadiran cabang olahraga pencak silat di kancah Internasional menjadi salah satu hal penting demi menunjang eksistensi Indonesia di dunia olahraga.

Hingga saat ini Indonesia cukup disegani di cabang olahraga Badminton. Event badminton Internasional hingga olimpiade menjadi pembuktian Indonesia di mata dunia dalam dunia olahraga.

Hal ini perlu dipertahankan dan diperkuat dengan penambahan cabang olahraga lainnya seperti pencak silat. Pencak Silat merupakan seni bela diri asli Indonesia yang diakui UNESCO pada sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019. 

Imamul Khairi selaku ketua bidang Seni Budaya & Olahraga IMM DKI Jakarta memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada pemerintah atas usaha meloloskan pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga yang diperlombakan dalam ajang 4 tahunan tersebut.

- Advertisement -

“Perjalanan Indonesia di pentas olahraga Internasional cukup disegani melalui cabor Badminton. Namun hal ini perlu ditingkatkan dengan menambah cabor unggulan lainnya seperti pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga yang diperlombakan dalam olimpiade. Kami mendukung penuh upaya pemerintah untuk mendaftarkan hingga meloloskan pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga yang diperlombakan,” ungkap Imamul Khairi.

Sejauh ini cabang olahraga bela diri yang diperlombakan pada ajang olimpiade diantaranya, Karate dan Judo yang berasal dari Jepang, Taekwondo berasal dari Korea Selatan, dan Gulat yang berasal dari Yunani-Romawi.

Kehadiran pencak silat pada event olimpiade tentunya tidak hanya menghadirkan prestasi, namun juga syarat akan substansi mengenai ciri khas negeri. Kehadiran pencak silat dikancah olahraga Internasional diharapkan mampu mendongkrak harkat dan martabat bangsa.

“Melalui pencak silat, Indonesia diyakini mampu sapu bersih medali karena memang olahraga ini lahir di negeri tercinta ini. Dengan begitu animo masyarakat akan meningkat dan menaruh harapan besar melalui cabor pencak silat seperti yang terjadi pada event Asian Games 2018. Selain itu, hal yang lebih subtantif adalah mengenai jati diri bangsa Indonesia. Negeri kita akan semakian disegani jika bela diri pencak silat terdaftar pada olimpiade. Dunia akan melihat itu,” tambah Imamul Khairi ketika diminta keterangan lebih lanjut.

Melalui keberhasilan saat menyelenggarakan Asian Games 2018, Indonesia bergerak cepat ambil bagian dalam perhelatan olahraga Internasional. Secara resmi Indonesia sudah mendaftarkan diri untuk menjadi tuan rumah olimpiade 2032 kepada Komite Olimpiade Internasional. Namun Komite Olimpiade Internasional akan memutuskan hal tersebut pada tahun 2025 mendatang. 

“Kami menyambut baik upaya pemerintah Indonesia pada setiap gelaran olimpiade. Keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah olimpiade 2032 perlu diapresiasi dan didukung maksimal. Masyarakat bisa ambil bagian dengan membantu proses pembangunan, renovasi hingga uji kelayakan venue yang digunakan dalam olimpiade,” ungkapnya.

Dengan terdaftarnya pencak silat kemungkinan kader Muhammadiyah untuk ikut berkontribusi pada ajang Olimpiade semakin terbuka luas karena Muhammadiyah memiliki Tapak Suci sebagai salah satu seni bela diri yang menyerupai pencak silat.

Imamul Khairi juga menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan diaspora kader dengan ikut menyalurkan atlet terbaik IMM DKI Jakarta dalam dunia persilatan tanah air.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER