MONITOR, Jakarta – Pelaku usaha kepelabuhanan, Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), importir, dan eksportir keluhkan sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang mengalami gangguan (down) sejak Kamis (8/7) pekan lalu.
Dampaknya, layanan kepabeanan seperti pengurusan surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB), nota pelayanan ekspor (NPE) dan lainnya terhambat.
Tak hanya itu, akibat downnya CEISA tersebut, mereka tidak bisa mengakses dan mengunggah dokumen atau data maupun menerima respons atas dokumen yang sebelumnya telah diunggah ke sistem CEISA sejak beberapa waktu lalu.
“Iya nih, masih down sistim CIESA Bea Cuakai. Tadi pagi kami sudah meminta Staff kami menayakan solusi lain pada Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Dan Cukai di Tanjung Priok Jakarta Utara,” kata salah satu pimpinan pelaku usaha kepelabuhanan PPJK PT. Ladur Sugiyanto.
Dikatakannya, kalau ia sudah menyuruh stafnya datang langsung bertemu dengan Clien Coordinator (CC) dan Dukungan Teknis (DUTEK) untuk meminta solusi lain agar dapat memproses pengurusan document impor dan lainnya pada Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tangjung Priok.
“Kami terpaksa meminta staff kami datang ke CC dan DUTEK untuk minta solusi, tapi tak bisa ditemui karena terkendala Corona. Kami diarahkan ke bagian penerimaan dokumen (PTSP). Keputusannya menunggu perbaikan system CIESA seluruh Indonesai,”terangnya.
Menurutnya, sebagai PPJK perusahaannya harus memberikan pelayanan yang cepat untuk semua customer, khususnya untuk customer perusahaan farmasi dan pabrik yang memasukan barang import bahan baku obat, kemasan obat dan lainnya. Dengan situasi pandemi Covid-19 seperti ini, barang-barang tersebut menjadi sangat urgen dalam proses pengusan pengeluarannnya.
“Kami dapat memaklumi kendala terganggunya sistim CIESA Bea dan Cukai, tetapi sebaiknya proses perbaikannya bisa lebih cepat. Atau bila dirasakan masih lama, maka mohon Dirjen Bea dan Cukai dapat membuat kebijakan darurat proses manual atau hal lainnya. Agar tak mengangu kelancaran proses import dan ekport untuk menghindarai biaya tinggi dan lainnya ,” katanya
Berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahui pihak DJBC terus berupaya memperbaiki infrastruktur teknologi informasi CEISA agar bisa kembali difungsikan seperti sedia kala. Selagi upaya tersebut dilakukan, DJBC melakukan upaya mitigasi dengan cara memproses dokumen-dokumen kepabeanan yang masuk sejak Jumat (9/7) pagi. Adapun estimasi waktu dapat diaksesnya kembali aplikasi CIESA diperkirakan pada hari selasa dini hari.
“Sejak Jumat (9/7) di Group WAG komunitas logistik dan PPJK, dan WAG lainnya ramai dibahas dan keluhan tentang hal ini. Dan beredar pula informasi Pengumuman ‘UNDER CONTRUCTION CEISA” yang menyebutkan aplikasi CIESA dapat diakses kembali diperkirakan pada hari Selasa dini hari. Kami berharap bisa lebih cepat pada sore ini,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi dengan meraih Penghargaan Emas…
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 siap digelar pada Minggu, 24 November 2024, di…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar ajang perdana Kepustakaan Islam Award (KIA) di Jakarta…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Kepustakaan Islam…
MONITOR, Jatim - Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil menyayangkan adanya kasus polisi tembak…
MONITOR, Yogyakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama anak usahanya, PT Jasamarga Jogja Bawen…