Ilustrasi hewan kurban/ dok: Jabarnews
MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta semua penyelenggara kurban pada hari raya Idul Adha 2021 untuk mematuhi aturan dan anjuran pemerintah yang tertuang dalam surat edaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan bernomor 8017 Tahun 2021, terutama mengenai protokol kesehatan Covid 19.
“Yang pasti kita sudah merancang dimana mereka harus menyembelih dan merancang mobilitas agar tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Mentan dalam Forum Merdeka Barat 9 Ditjen IKP Kominfo yang digelar virtual, Senin, 12 Juli 2021.
Di samping itu, Mentan menjamin bahwa ketersediaan hewan kurban pada tahun ini dalam kondisi aman dan terkendali. Meski diprediksi akan terjadi penurunan akibat pandemi covid 19 berkepanjangan, namun kebutuhan dan harga masih dalam kondisi stabil.
“Intinya ada 11 kebutuhan bahan pokok yang selama ini kami jaga dan kami siapkan. Termasuk kebutuhan daging. Jadi jangan panik karena insyaallah kebutuhan daging kita aman,” katanya.
Mengenai hal ini, Direktur Halal Center Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ustadz Nanung Danar Dono meminta semua pihak yang terlibat dalam proses pemotongan hewan kurban tahun ini agar mematuhi Surat Edaran yang dikeluarkan Kementan.
“Virus corona bisa ada di mana saja. Jadi lebih baik gembira karena jaga diri daripada menderita karena terinfeksi. Kemudian shohibul qurban juga tidak harus hadir di area penyembelihan. Karena itu pahami betul cara penularan virus dan patuhi aturan (SE Kementan),” katanya.
Nanung berharap aturan tersebut bukan sebatas bacaan semata, namun harus bisa diimplementasikan dengan baik, agar mata rantai virus terus terputus. Pahami cara penularan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Penggunaan face shield atau goggles plastik lebih disarankan agar kita juga lebih nyaman dalam menaga jarak dengan orang lain. Yang juga penting adalah tidak merokok,” katanya.
Senada, Pakar Higiene Pangan, Daging, Zoonosis dan Analisis Resiko dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Denny Widaya Lukman juga meminta masyarakat untuk tertib dan mematuhi surat edaran pemerintah sebagai panduan dan aturan pemotongan hewan kurban.
“Untuk itu penerapan protokol kesehatan baik di tempat penjualan hewan kurban maupun di tempat penyembelihan, terutama yang dilakukan di luar Rumah Potong Hewan (RPH), harus sangat ketat dan konsisten,” katanya.
Terpisah, founder Jawara Farm yang berbasis di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Nur Agis Aulia juga meminta para membeli hewan kurban di tempat usahanya agar mematuhi aturan dan ketentuan penyembelihan hewan.
“Makanya selalu saya tawarkan kepada setiap pembeli kalau mau di potong kita sudah siapkan tempat pemotongannya. Jadi tidak perlu repot, begitu beli kami bisa antar hewannya dengan keadaan tersembelih,” tutupnya.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama…
MONITOR, Tangerang Selatan - Proses integrasi Madrasah Pembangunan (MP) ke dalam pengelolaan Badan Layanan Umum…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat peran Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) …
MONITOR, Yogyakarta – Kabar gembira bagi para pecinta kuliner laut di Kota Pelajar. Zona Seafood,…
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, salah satu…
MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan telah terjadi kenaikan volume…