Rabu, 24 April, 2024

PT Trans Marga Jateng Hadirkan Resta Pendopo KM 456 Salatiga

MONITOR, Banyumanik – Guna meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola Jalan Tol Semarang – Solo hadirkan Resta Pendopo KM 456 Salatiga.

Resta Pendopo KM 456 dengan luas area mencapai 3,3 hektar ini berada di dua jalur berseberangan yaitu KM 456 arah Jakarta dan arah Solo Ruas Jalan Tol Semarang – Solo. Lokasi ini memiliki lima bangunan utama yang melambangkan lima gunung di Jawa Tengah, yakni Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Gunung Ungaran.

Tidak hanya sekedar sebagai tempat istirahat, namun kedua sisi Resta Pendopo KM 456 dapat dijadikan sebagai destinasi wisata baru dengan pemandangan alam yang indah dan menyegarkan mata di wilayah Salatiga. Dengan mengusung konsep perpaduan antara arsitektur modern dan tradisional, Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) ini hadir untuk memanjakan pengguna jalan yang ingin beristirahat setelah lelah melalui perjalanan panjang menyusuri jalan tol Transjawa.

Direktur Utama PT TMJ Denny Chandra Irawan menjelaskan gambaran perjalanan dari Jakarta hingga Solo yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 6 jam jika melalui jalan tol Transjawa.

- Advertisement -

“Sebagai gambaran perjalanan dari Jakarta menuju Solo melalui jalan tol Transjawa membutuhkan waktu tempuh sekitar 6 jam, tentunya pengguna jalan akan merasa kelelahan dan membutuhkan tempat istirahat yang dapat mengembalikan staminanya. Resta Pendopo KM 456 hadir untuk menjawab kebutuhan pengguna jalan”, ujar Denny.

Kedua sisi Resta Pendopo KM 456 memiliki fasilitas dan sarana seperti tempat parkir luas yang dapat menampung 207 kendaraan kecil dan 40 kendaraan besar seperti bus dan truk, terdapat 61 buah toilet pria, 43 toilet wanita dan 6 toilet difabel, memiliki 2 ruangan nursery, terdapat lebih dari 40 tenant Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan keanekaragaman produk kuliner, kerajinan, busana dan oleh-oleh khas Jawa Tengah, memiliki area terbuka dan juga masjid dengan kapasitas 200 orang serta musholla untuk 110 orang.

Resta Pendopo KM 456 ini juga memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh rest area lainnya yaitu Skybridge yang menghubungkan dua rest area di sisi jalur mengarah ke Jakarta dan jalur menuju ke Solo. Bagi pengguna jalan yang gemar berswafoto, Resta Pendopo KM456 menyediakan Sky Deck dengan pemandangan hamparan sawah dan gunung yang bisa dijadikan spot instagramable untuk berbagi pengalaman di media sosial.

Denny menambahkan, “Konsep pembangunan Resta Pendopo KM 456 merangkul para pelaku UMKM yang berada di sekitar kota Semarang, Salatiga, Boyolali, Solo serta kabupaten lainnya di area sekitar jalan tol agar perekonomian di sektor tersebut dapat berputar dan bermanfaat bagi masyarakat”, ungkapnya.

Resta Pendopo KM 456 bersama dengan Yayasan Dana Bakti Astra melakukan tahapan kurasi terhadap calon UMKM pengisi tenant mulai dari pengecekan kualitas, keunikan dan keunggulan produk agar produk yang dijajakan berkualitas dan mempunyai daya tarik bagi pengunjung.

“Pengelola Resta Pendopo KM 456 melakukan kerja sama dengan beberapa instansi seperti Dinas Koperasi Kabupaten Semarang dan Pemprov Jateng untuk mendapatkan daftar mitra UMKM legendaris khususnya di sekitar Kabupaten Semarang, Salatiga, Jogja dan Solo untuk mengisi sekitar 40% dari lokasi tenant yang tersedia”, kata Denny.

Selain itu, Pengelola Resta Pendopo KM 456 juga melakukan pembinaan dengan UMKM terpilih seperti wawancara, site visit, pelatihan kewirausahaan dan 5R, serta mengadakan online Talkshow dan online Workshop selama masa pandemi.

Resta Pendopo KM 456 berhasil mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR sebagai Rest Area Terbaik. Tempat ini dinilai memiliki kualitas pelayanan dan pengelolaan yang baik, memenuhi aspek kenyamanan, kerapian dan kebersihan lingkungan. Penghargaan yang diberikan tersebut menjadikan Resta Pendopo KM 456 sebagai primadona TIP terbaik dan destinasi baru di Jawa Tengah.

Di masa pandemi ini, Resta Pendopo KM 456 mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kenyamanan pengunjungnya dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Beberapa penerapan protokol kesehatan yang dilakukan antara lain pengecekan suhu tubuh pengunjung, kewajiban menggunakan masker selama di dalam area, menyediakan handsanitizer di titik-titik tertentu, pembatasan dan pengaturan meja kursi makan, penyampaian imbauan rutin melalui petugas maupun media informasi serta pelaksanaan disinfektan secara berkala di area indoor dan outdoor.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER