MONITOR, Jakarta – Pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terendus melalui seleksi tes wawasan kebangsaan (TWK) yang berujung pada pemberhentian sebanyak 51 pegawai KPK.
Ketua YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), Asfinawati, menyatakan cara-cara ini sangat mengerikan dalam melemahkan posisi KPK. Bahkan dia menilai upaya tersebut mirip seperti jaman orde baru.
“Ini menurut saya merupakan hal yang mengerikan karena ini gaya-gaya orde baru. Jadi ini hal yang mengerikan dan menurut saya ini paling canggih lagi dari pelemahan sebelumnya,” ujar Asfinawati, dalam tayangan Mata Najwa.
Terkait proses TWK yang dinilai sarat kejanggalan, pihak YLBHI pun sudah melaporkannya ke Ombudsman dan Komnas HAM. Sebab ia menilai banyak sekali isi dalam materi tes yang bermasalah.
“Kami sudah melaporkan ke Ombudsman dan Komnas HAM juga, karena prosesnya bermasalah, isinya juga pasti bermasalah,” pungkasnya.
MONITOR, Kebumen - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan bersama Direktur Perlindungan Tanaman Pangan terus berkeliling…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan kepada Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR…
MONITOR, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha rumah potong hewan (RPH)…
MONITOR, Jakarta - Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Kodim 1710/Mimika Serka Juventino melaksanakan kegiatan Komsos dan…
MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…
MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…