HUMANIORA

Rokhmin Dahuri ajak UNJ wujudkan SDM Unggul untuk mengejar Ketertinggalan Bangsa

MONITOR, Jakarta – Guru Besar IPB, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan bahwa ada tiga syarat sebuah negara dengan pendapatan menengah (midle-income) seperti Indonesia untuk menjadi negara maju, berdaulat, adil dan makmur. Ketiga syarat itu adalah pertumbuhan ekonomi berkualitas rata-rata 7 persen per tahun selama 10 tahun.

“Kedua, investasi plus ekspor tidak kurang dari komsumsi dan impor. Ketiga, koefisien gini atau kesenjangan ekonomi kurang dari 0,3 (inklusif),” katanya saat menjadi narasumber Sekolah Kebangsaan dan Peradaban “Menjadi Mahasiswa Unggul dan Kontributif bagi Peradaban” Universitas Negeri Jakarta di Kampus UNJ Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (28/4/2021).

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut menerangkan bahwa saat ini Indonesia masih banyak tertinggal dalam beberapa bidang dari negara lain termasuk negara Kawasan Asia Tenggara (Asean). Penyebab ketertinggalan tersebut menurut Prof Rokhmin disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.

“Faktor Internal ini adalah faktor dari diri kita sendiri sebagai bangsa belum ada Road Map atau peta jalan Pembangunan Nasional yang Komprehensif, Tepat, dan Benar yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kemudian kualitas SDM (knowledge, skills, expertise, dan etos kerja) relatif rendah,” terangnya.

Duta Besar Kehormatan Jeju Island Korea Selatan tersbut membeberkan implikasi dari rendahnya Kualitas SDM, Kapasitas Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Entrepreneurship (kewirausahaan) tercermin dari proporsi ekspor produk manufaktur berteknologi dan bernilai tambah tinggi hanya 8,1%; selebihnya (91,9%) berupa komoditas (bahan mentah) atau Sumber Daya Alam (SDA) yang belum diolah. 

“Sementara negara tetangga kita di Asean sebagaimana data dari Unesco dan UNDP tahun 2021, Singapura mencapai 90 persen, Malaysia 52 persen, Vietnam 40 persen, dan Thailand 24 persen,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) tersebut mengajak civitas akademika UNJ untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia unggul. “Sejarah dan fakta empiris membuktikan, bahwa bangsa yang maju, makmur, dan berdaulat sejak masa Kejayaan Romawi, Era Keemasan Umat Islam (Fathu Makkah 645 M – berakhirnya Khilafah Utsmaniyah Turki 1924 M), hingga hegemoni Kapitalisme (1924 M – sekarang) adalah mereka yang memiliki SDM berkualitas yang mampu menguasai, menghasilkan, dan menerapkan hasil riset (inovasi IPTEKS) dalam segenap aspek kehidupan bangsa-nya,” jelasnya.

Recent Posts

Kementerian PU Bangun Saluran Irigasi Semantok Kiri

MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…

4 jam yang lalu

Timnas Futsal Putri Raih Posisi Ketiga di Ajang Bergengsi Kawasan Asia Tenggara

MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…

4 jam yang lalu

Kemendes Pastikan Info Rekrutmen PLD 2024-2025 di Medsos Hoaks

MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…

4 jam yang lalu

Adies Kadir Sebut Pimpinan KPK Terpilih Berdasarkan Pengalaman Penegakan Hukum

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…

5 jam yang lalu

Kesamaan Pesan Puan dan Prabowo di Forum G20 Jadi Orkestrasi Komitmen RI Perangi Kelaparan

MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…

5 jam yang lalu

Komisi VII DPR Soroti Digitalisasi Hingga Harga Transportasi ke Tempat Wisata

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…

5 jam yang lalu