MONITOR, Kendari – Afiq Raanan Hendra, bayi berusia 1 tahun 2 bulan yang mengalami diagnosa down sindrom dan kelainan jantung itu hanya bisa menatap kehadiran rombongan keluarga besar TNI AD Korem 143/HO yang menyerahkan bantuan pengobatan sebesar R55 juta di rumah kontrakan orang tuanya.
“Kondisi Afiq, putra dari Hendra Cipta (44) dan Hj. Herianti (41) saat ini sangat memprihatinkan, jangankan untuk kegiatan yang lain untuk makan saja dia sangat kesulitan,” ungkap Plh Kapenrem 143/HO, Letda Inf Rusmin Ismail, dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (10/4/2021).
Rusmin menyampaikan, diagnosa kelainanan jantung akibat down sindrom membuat kondisi Afiq seperti itu, hal ini dialami karena faktor genetik keluarga.
“Dari hasil pemeriksaan, Afiq terkesan mengalami Tetralogy of Fallot (ToF) dan menurut dokter dari RS Bahteramas disarankan untuk melaksanakan operasi di RS Harapan Kita,” ujarnya.
Rusmin mengatakan, prihatin dengan kondisi Afiq dan kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mampu, juga bersamaan dengan HUT Persit ke-75, Keluarga Besar TNI (KBT) AD di Sulawesi Tenggara (Sultra) pun tergerak membantu.
“Bantuan tali asih ini langsung diserahkan oleh Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan dan Ketua Persit KCK Koorcab Rem 143 Ny. Vera Jannie A. Siahaan di rumah kontrakan orang tua Afiq,” katanya.
“Terkumpul dana bantuan pengobatan sebesar Rp55 juta dan berbagai bahan makan, dan juga membayarkan BPJS satu keluarga selama 1 tahun,” ungkap Rusmin melanjutkan.
Pada kesempatan itu, saat tiba di rumah kontrakan orang tua Afiq di Lahundape, Kota Kendari, Kamis (8/4/2021), Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan beserta Ketua Persit Koorcab Rem 143 merasa miris melihat kondisi Afiq.
“Kenapa bisa begini?, kasihan anak ini,” ujar Jannie ketika melihat Afiq.
Pada saat itu juga, Jannie mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari perintah Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ketua Umum Persit KCK Hetty Andika Perkasa serta Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno dan istri.
“Jajaran TNI AD dimanapun berada harus peduli dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Untuk diketahui, dari hasil pemeriksaan laboratorium, Afiq bukan hanya mengalami kelainan jantung akibat diagnosa down sindrom yang menyebabkan sirkulasi darah dalam tubuh kurang oksigen, tapi juga mengalami kelainan di paru-paru yaitu Bronkopneunomia dan ada cairan di pembungkus paru (Efusipleura Dextra).
Menurut penuturan ibunda Afiq, Herianti, kondisi Afiq yang memiliki kelainan memang sudah terlihat sejak dilahirkan.
“Waktu lahir di RS Tiara Sentosa dia tidak menangis dan langsung dirawat di inkubator dan ciri-ciri down sindrom sudah saat itu menurut dokter yang merawatnya. Jari kaki dan tangannya jarang-jarang dan kebiru-biruan sejak lahir,” ungkapnya.
Lebih jauh, Herianti menuturkan, sejak merngalami sakit, Afiq sudah tiga kali keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
“Kemaren kita bawa ke RS Bahteramas dan disarankan oleh Dr Darma untuk dioperasi di RS Harapan Kita di Jakarta, tapi semua terkendala oleh biaya,” ujarnya.
“Dengan adanya bantuan pengobatan dari Keluarga Besar TNI AD ini, asa saya kembali ada, kalaupun hari ini petunjuk Dokter untuk dibawa ke Jakarta segera akan kita bawa,” kata Herianti melanjutkan.
Herianti pun tak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada Danrem dan istri yang telah berkenan datang langsung untuk menyerahkan bantuan tali asih dalam memperingati HUT Persit KCK tersebut.
“Terima kasih Bapak Danrem dan Ibu serta keluarga besar TNI AD, hal ini tidak pernah kami sangka. Semua akan kami gunakan untuk pengobataan Afiq sampai sehat dan normal seperti anak-anak lainnya,” ungkapnya.