KEAGAMAAN

BPJPH Berharap Mahasiswa Farmasi jadi Duta Halal

MONITOR, Jakarta – Badan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal (BPJPH) berharap mahasiswa menjadi duta halal yang akan menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang halal. Pelaksana Tugas Kepala BPJPH, Mastuki, mengatakan saat ini BPJPH membutuhkan partner yang banyak untuk sosialisasi, literasi, dan edukasi halal kepada masyarakat. 

“Progam kampus merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat. Isu halal bisa dijadikan program kelompok atau organisasi mahasiswa untuk menyelaraskan pendidikan dan pengabdian masyarakat. Bentuknya bisa pendampingan halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dengan cara mendampingi proses produksi halal mereka. Bahkan bisa membantu pengurusan sertifikat halalnya,” ungkap Mastuki saat menerima audiensi Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) di kantor BPJPH, Kamis (08/04).

Dalam pertemuan dengan organisasi kemahasiswaan yang beranggotakan 101 senat mahasiswa farmasi di seluruh Indonesia itu, Mastuki mengatakan bahwa Jaminan Produk Halal memiliki cakupan yang sangat luas dan melibatkan banyak pemangku kepentingan terkait. Karenanya, sosialisasi dan edukasi halal ditempuh dengan berbagai cara. Mewujudkan masyarakat sadar atau melek halal menjadi tanggung jawab bersama.

“Mahasiswa farmasi yang notabene generasi Z dan generasi Alpha dapat aktif memberikan sosialisasi, edukasi dan literasi halal dengan pendekatan yang sesuai dengan era dan kelompoknya. Apalagi produk farmasi, termasuk obat tradisional dan kosmetik, termasuk barang yang terkena kewajiban bersertifikat halal,” imbuhnya.

Mastuki yang juga Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal juga mengatakan pihaknya mendorong agar materi halal bisa masuk ke dalam kurikulum jurusan farmasi di perguruan tinggi.

“UIN misalnya, bisa menghadirkan jurusan yang lebih spesifik. Misalnya industri farmasi halal, dan itu sangat dimungkinkan karena kebutuhan auditor halal, penyelia halal dan pendamping halal sangat besar. Kurikulum kampus merdeka dapat menyesuaikan kajiannya dengan tema-tema halal,” terangnya.

Sebelumnya, Sekjen ISMAFARSI, Damas Raja Alvinnu Fajri, mengatakan ISMAFARSI saat ini telah memiliki program sosialisasi dan edukasi penggunaan produk farmasi. Sayangnya, program itu masih belum menyentuh aspek halal dari produk farmasi tersebut.

Untuk itu, ia berharap pihaknya dapat bersinergi program dalam edukasi dan kampanye produk farmasi halal dan thayyib yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Upaya ini bagian mendukung pengembangan industri farmasi halal di tanah air. Terlebih, produk kefarmasian khususnya obat tradisional dan kosmetik memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia.

“Berbicara sumber daya alam, kita memiliki lebih dari 30.000 tumbuhan dan sumber daya laut yang bisa diolah menjadi sediaan farmasi. Dan itu belum dieksplor secara maksimal,” tutur Damas. 

Recent Posts

Kementerian UMKM Dukung Pasar Senen Bertransformasi Menjadi Pusat Produk Lokal

MONITOR, Jakarta - Kebijakan pelarangan impor pakaian bekas ilegal menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang thrifting,…

8 jam yang lalu

Tingkatkan Kualitas SDM, UIN Jakarta Gelontorkan 2,85 Miliar untuk Beasiswa Dosen dan Tendik

MONITOR, Tangerang Selatan - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyalurkan beasiswa senilai Rp2,85…

9 jam yang lalu

KKP Bekali Pengelola SPPG Teknik Mengolah Ikan untuk MBG

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi…

10 jam yang lalu

Pisah Sambut Kepala BMKG, Menteri Agama Beri Apresiasi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi peran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)…

11 jam yang lalu

Banyak Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan…

13 jam yang lalu

Nilai Putusan MK Progresif, DPR Sebut Legislator Perempuan Kini Punya Ruang Lebih Luas

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK)…

13 jam yang lalu