Kamis, 28 November, 2024

2.141 Prajurit dan PNS TNI di Papua Barat Divaksin AstraZeneca Dosis I

MONITOR, Manokwari – Kodam XVIII/Kasuari telah menggelar vaksinasi Covid-19 di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Trikora Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Rabu (7/4/2021).

Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) XVIII/Kasuari, Kolonel Ckm Agus Ridho Utama, mengungkapkan bahwa vaksinasi tersebut dalam upaya percepatan pencapaian vaksinasi Covid-19 di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD) sebagai implementasi dari perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan instruksi Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

“Jumlah personel TNI dan PNS di lingkungan TNI di wilayah Papua Barat yang sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 Gelombang III dengan menggunakan Vaksin AstraZeneca Dosis I yang dimulai sejak tanggal 3 hingga 7 April 2021 kemarin sebanyak 2.141 orang. Mereka terdiri dari Prajurit dan PNS TNI AD jajaran Kodam XVIII/Kasuari 1081 orang serta dari TNI AL yaitu Lantamal XIV, Pasmar III Sorong dan Mako Armada III sebanyak 1060 orang,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Agus menjelaskan, vaksin AstraZeneca itu adalah dukungan langsung dari Mabes TNI. Menurut Agus, sedangkan yang tahap kedua gelombang pertama menggunakan vaksin Sinovac dukungan dari Dinas Kesehatan Papua Barat sebanyak 1.700 vaksin.

- Advertisement -

Agus menegaskan bahwa serbuan vaksinasi itu bertujuan untuk menimbulkan kekebalan terhadap Covid-19. Jadi, menurut Agus, tubuh dirangsang untuk menghasilkan antibodi yang berfungsi sebagai sel-sel yang akan membunuh virus yang masuk ke dalam tubuh, seperti Covid-19.

“Vaksinator dalam kegiatan pemberian vaksin ini melibatkan empat institusi, terdiri dari Dinas Kesehatan dengan mengirimkan 4 tim, dari Polda Papua Barat 1 tim, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) 1 tim dan Kesdam XVIII/Kasuari menyiapkan 2 tim. Jadi seluruhnya ada 7 tim,” ujarnya.

Agus mengatakan bahwa tidak ada kendala besar yang dihadapi dalam proses vaksinasi itu. Namun demikian, menurut Agus, masih ada keraguan dari sebagian Prajurit TNI tentang pemberian vaksin karena banyak beredar berita yang terlalu dibesar-besarkan bahwa ada KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi yang mengikuti setelah vaksinasi.

“Memang KIPI ini tidak bisa dihindari, tergantung dari kondisi tubuh masing-masing. Oleh sebab itu, apabila masih dalam kondisi yang kurang sehat, sebaiknya ditunda dulu vaksinnya untuk keesokan hari. Jadi jangan langsung divaksin karena akan mempermudah terjadinya KIPI,” katanya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER