Indramayu – Direktur Utama Indoraya Mitra Persada (IMP) 168 yang merupakan produsen pupuk hayati organik cair Extragen, Atik Chandra mengajak para petani meningkatkan produktivitas hasil pertanian dengan penggunaan pupuk organik.
Hal tersebut dikatakan Atik Chandra saat menghadiri acara panen raya padi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Tani Blok Wulut Desa Gabus Kulon, Kecamatan Gabus Wetan, Indramayu, Jawa Barat pada Sabtu (27/3/2021).
“Sepanjang jalan menuju ke lokasi ini sejauh mata memandang saya melihat hamparan sawah yang luar biasa luas. Namun begitu saya tahu dari sekian banyak tersebut terserang hama kresek, belum lagi masalah lain seperti terendam banjir dan lainnya,” katanya.
Menurut Atik Chandra, berbagai gangguan tersebut diakibatkan karena perlakuan terhadap tanaman khususnya pemberian pupuk yang tidak sesuai kebutuhan atau sebagaimana mestinya.
Berdasarkan pengalaman pendampingan terhadap para petani dari berbagai kelompok di berbagai wilayah di Indonesia, Atik Chandra mengatakan bahwa penggunaan pupuk hayati organik cair extragen telah mampu mendongkrak produktifitas hasil panen seperti di wilayah Indramayu tersebut.
Untuk itu ia meminta kepada para petani yang telah sukses menggunakan pupuk organik cair berbagi ilmu dan pengalaman kepada para petani lainnya.
Pada kesempatan itu ia mengaku terkejut dengan hasil panen pada saat ini walaupun sawahnya sudah dua kali terendam banjir tapi padi tetap sehat dan bisa panen. “Biasanya kalau sudah terendam harusnya kurang sehat tapi ini luar biasa. Bahkan produksinya meningkat dari biasanya 6 ton menjadi 9,6 ton,” tambahnya.
“Kalau sudah sukses seperti ini dilihat tetangganya kiri kanan diajak dan diberi pendampingan juga agar berhasil,” pungkasnya.
Sebagai informasi, panen tersebut sukses mendongkrak produktifitas gabah dengan hasil bulir padat. Padahal dalam proses penanaman hingga panen cuaca dan iklim di lahan tadah hujan tersebut sempat menjadi kendala seperti banjir hingga angin kencang yang sempat membuat beberapa tanaman padi roboh dan lahan terendam.
Penen tersebut juga cukup fenomenal karena tanpa penggunaan pupuk kimia melainkan murni menggunakan pupuk organik jenis cair yakni Extragen secara keseluruhan pada lahan seluas 3,5 hektare dengan hasil ubinan 9,6 ton per-hektare dimana ada kenaikan 3 ton dari panen sebelumnya tanpa pupuk organik.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, H. Takmid mengapresiasi hasil panen tersebut yang merupakan kerja keras petani. Takmid juga menyambut baik kehadiran pupuk organik cair extragen yang mendongkrak hasil panen ditengah kesulitan mendapatkan pupuk.
“Terimakasih kepada petani atas kerja keras. Jangan cepat puas. Prestasi ini agar bisa ditiru, pemakaian pupuk lain bisa dikurangi dengan pupuk extragen ini karena hasilnya terbukti berhasil meningkatkan produksi padi,” katanya.
MONITOR, Jakarta - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 untuk Guru Pendidikan Agama Hindu (PAH)…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya profesionalitas dan etika yang baik…
MONITOR, Jakarta - Menteri Maman Abdurrahman menekankan para pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)…
MONITOR, Jakarta - Selama periode libur Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Jasa Marga memberikan pelayanan…
MONITOR, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi merayakan hari jadinya yang ke-19 dengan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim, mendukung penuh langkah Presiden…