BERITA

Waduh! 161 Perempuan dan Anak di Depok Mengaku Alami Kekerasan

MONITOR, Depok – Sejak pandemi virus Corona atau Covid-19 mewabah di Indonesia, angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Depok meningkat.

Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok mencatat, sebanyak 161 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dilaporkan masyarakat ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), selama Januari 2020 hingga Desember 2020.

Sebelumnya, periode Januari 2019 hingga Desember 2019, jumlah kekerasan yang menimpa perempuan dan anak di Kota Depok tercatat sebanyak 117 kasus.

“Untuk tahun 2020, ada sebanyak 161 kasus laporan yang kami terima melalui UPTD PPA,” kata Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari kepada MONITOR, Sabtu (20/03).

“Sedangkan untuk tahun 2019, ada sebanyak 117 kasus. Jadi ada peningkatan sebanyak 44 kasus jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” jelasnya melanjutkan.

Nessi menyebut, semua kasus kekerasan perempuan dan anak yang diketahui, baik melalui pelaporan hotline maupun yang didapatkan dilapangan, akan ditangani secara serius oleh pihaknya. Termasuk keluarga maupun orang-orang yang terdampak, yang berada di sekitar korban.

“Jadi kasus-kasus yang kami tangani tidak hanya dari pelaporan masyarakat melalui hotline saja. Tetapi, kasus yang kami temui saat ada pelaporan di Polres misalnya, itu juga kami tangani secara serius.”

“Bahkan, bukan korban saja, keluarganya pun yang terdampak secara psikologis juga kami bantu dan kita tangani. Secara komprehensif semua yang terdampak dari kasus yang terjadi, semua kita bantu dan kita tangani,” tegasnya.

Dijelaskan Nessi, mesti mengalami peningkatan kasus lantaran situasi pandemi Covid-19, berbagai upaya terus dilakukan pihaknya untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Kota Depok.

Diantaranya menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Sekolah Ayah dan Bunda, serta program Sekolah Pra Nikah.

“Jadi peningkatan kasus yang terjadi saat ini, salah satu faktornya adalah disebabkan karena masyarakat sudah tidak takut lagi untuk melapor. Dan ini, bukan suatu alasan bagi kami untuk tidak terus mensosilasasikan pencegahan. Malah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat semakin kami tingkatkan, agar kasus-kasus serupa tidak kembali terjadi.”

“Intinya, kami akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan penguatan ketahanan keluarga,” jelasnya.

Kendati demikian Nessi mengatakan, apabila masih ada kekerasan yang dialami masyarakat terkait perempuan dan anak, agar tidak sungkan untuk melaporkan ke pihaknya.

Sebab, menurut Nessi, hal tersebut dapat membantu pihaknya dalam memulihkan kondisi korban, sehingga ke depan tidak terlalu terdampak terhadap kasus yang dialaminya.

“Kalau memang masyarakat mengalami kekerasan atau melihat, jangan takut untuk melapor. Laporkan ke kami di hotline (UPTD PPA), nomornya 08111186598.”

“Akan kami tindak lanjuti sampai proses kasusnya selesai, (biayanya) gratis. Sudah ada hotlinenya, dibiayai oleh Pemkot Depok. Jadi jangan takut untuk melapor,” pungkasnya.

Recent Posts

Macet Horor di Tanjung Priok, Sinergi Kawal BUMN: Kurang Tepat Jika Hanya Salahkan Pelindo

MONITOR, Jakarta - Koordinator Perkumpulan Sinergi Kawal BUMN, Arief Rachman angkat bicara terkait kemacetan parah…

12 menit yang lalu

Ikuti Forum Kelompok Parlemen Bela Palestina, Langkah Puan Dinilai Seiring dengan Diplomasi Prabowo

MONITOR, Jakarta - Keikutsertaan Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang…

44 menit yang lalu

Terjadi Aksi Pembakaran Mobil Polisi di Depok, DPR Pertanyakan Satgas Antipremanisme Bentukan Dedi Mulyadi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah mempertanyakan perkembangan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme…

2 jam yang lalu

Peringatan Hari Kartini, Puan Ajak Perempuan RI untuk Punya Mimpi Besar dan Berani Bersuara

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan ucapan selamat Hari Kartini kepada seluruh…

2 jam yang lalu

Kemenperin: Industri Wastra Nusantara Jawab Kebutuhan Fesyen Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Industri wastra Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dan semakin diminati konsumen lokal…

3 jam yang lalu

Pemilihan Suara Ulang, 314 Warga Binaan Lapas Banjarbaru Gunakan Hak Pilihnya di Pilwalkot

MONITOR, Banjarbaru - Sebanyak 314 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru menggunakan hak…

4 jam yang lalu