MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 diproyeksi akan tumbuh 5% atau kisaran 4,5% – 5,3%. Menurutnya, APBN 2021 yang ekspansif akan fokus untuk melanjutkan penanganan pandemi Covid-19 dan memperkuat pemulihan ekonomi.
“Di tahun 2021 kita patut memiliki harapan terhadap akselerasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan hampir di semua negara, termasuk Indonesia. Hal ini membuka peluang untuk mengakselerasi aktivitas ekonomi,” kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers belum lama ini.
Ia menjelaskan realisasi penerimaan perpajakan pada Januari 2021 mencapai Rp81,0 triliun. Pemberian insentif tersebut, dikatakan dia, telah dimanfaatkan oleh banyak wajib pajak dan sangat membantu dalam menopang pertumbuhan.
“Insentif kepabeanan juga mendukung percepatan penanganan pandemi Covid-19, terutama impor alat kesehatan,” terangnya.
Di Januari 2021, Sri Mulyani menegaskan belanja negara sudah mencapai Rp145,8 triliun. Bahkan, percepatan penyaluran belanja ini dilakukan sejak awal tahun, baik belanja pemerintah pusat maupun daerah.
“Program PEN 2021 dianggarkan sebesar Rp699,43 triliun atau meningkat 21% dari realisasi sementara PEN 2020 yakni Rp579,78 triliun,” pungkasnya.