BISNIS

Ketum SP Pegadaian Nilai Holding Ultra Mikro Akan Rugikan Rakyat Kecil

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) PT Pegadaian Ketut Suhardiono menilai rencana holding (penggabungan perusahaan) hanya akan mendatangkan kerugian bagi rakyat kecil. Sebab, menurut Ketut, jika PT Pegadaian sampai di-holding maka dirinya khawatir perusahaannya tidak akan lagi mau memberikan kredit kepada masyarakat kecil yang tidak memiliki akses perbankan.
 
“Apabila Pegadaian di-holding, diakuisisi, dimerger, atau bentuk privatisasi lainnya, akankah masih bisa melayani rakyat kecil? Maukah bentuk PT Pegadaian baru memberikan kredit ke simbok-simbok yang mengutang hanya untuk sekedar membeli beras,” ujar Ketut kepada awak media.
 
Ketut pun mengingatkan posisi aktivitas gadai yang selama ini hadir sebagai bentuk pengaman sosial. PT Pegadaian akhirnya menjadi solusi yang tepat bagi rakyat kecil atau masyarakat ekonomi lemah untuk mendapatkan pinjaman demi bertahan hidup dalam kondisi apapun.  
 
Karena itu, ungkap Ketut, perusahaannya selalu berupaya memudahkan semua permohonan kredit rakyat kecil. Terutama dari prosedurnya yang cepat dan sederhana, serta tenor pengembalian yang terbilang cukup panjang.  
 
“Segi pelayanan Pegadaian terbilang cepat dan manusiawi. Hanya 15 menit, itu nasabah sudah bisa membawa dana untuk digunakan. Prosedurnya tidak menyulitkan, ini dikemas menyesuaikan kondisi masyarakat kecil. Pengembalian pinjaman yang tidak dihitung bunga berbunga, dengan jangka waktu 120 hari atau 4 bulan seolah tanpa batas,” jelasnya.
 
Bagi Ketut, tidak banyak lembaga keuangan di Indonesia yang mampu melakukan ini. Sebab, aktivitas usaha seperti ini mungkin dianggap tidak efisien. Namun demikian, ungkap Ketut, komitmen sosial PT Pegadaian terhadap rakyat kecil lah yang membuat aktivitas ini tetap dipertahankan.  
 
“PT Pegadaian (Persero) adalah satu-satunya BUMN di Indonesia yang menyelenggarakan bisnis gadai. Sarana pendanaan alternatif itu telah ada sejak jaman dahulu, dari 1901, dikenal oleh masyarakat Indonesia, baik di kota-kota kecil. Sampai saat ini PT Pegadaian (Persero) sudah menunjukkan eksistensinya selama 119 tahun, dan manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah,” tandasnya.

Recent Posts

Layanan Fase Kedatangan Jemaah Haji 2025 dalam Angka

MONITOR, Jakarta - Fase kedatangan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci berakhir pada 1 Juni…

4 jam yang lalu

Menag Pastikan Klinik Kesehatan Haji Daker Makkah Beroperasi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja…

6 jam yang lalu

UID dan UIN Jakarta Kolaborasi Gelar Praktik Kewirausahaan Syariah Produk Buatan Sendiri

MONITOR, Depok - Sebanyak 26 Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah Universitas…

9 jam yang lalu

Dari Tangis Menjadi Tawa, Bantuan Rumah Satgas TMMD Mengubah Kehidupan

MONITOR, Mimika - Wajah bahagia terpancar dari Ibu Lengginus Kemaku, seorang warga Kampung Pigapu, Distrik…

10 jam yang lalu

PPIH Arab Saudi Tunda Program Tanazul untuk Puncak Haji 2025

MONITOR, Makkah - Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi mengatakan…

11 jam yang lalu

Gelar LDKM, DEMA STAISMAN Pandeglang dorong Kolaborasi Pemerintah, Pihak Swasta dan Masyarakat

MONITOR, Pandeglang - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur (STAISMAN) Pandeglang…

11 jam yang lalu