PERTANIAN

Bupati Paulus: Program Food Estate adalah Kebijakan Mulia dan Berharga Bagi Masyarakat Sumba Tengah

MONITOR, NTT – Bupati Sumba Tengah, Paulus Limu menyampaikan terimakasih atas dukungan pemerintah pusat dalam mengembangkan program jangka panjang food estate di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kata Paulus, program food estate merupakan prioritas kerja utama karena memiliki dampak besar terhadap perbaikan ekonomi di Sumba Tengah.

“Sejak Pak Mentan meresmikan food estate di Sumba tengah, kami sangat apresiasi karena kebijakan ini sangat mulia dan sangat berharga dihati masyarakat Sumba Tengah, karena sebelumnya kami adalah kabupaten termiskin di Indonesia, yakni 36 persen,” kata Paulus saat ditemui ditengah petani Sumba Tengah, Kamis (11/2/2021).

Paulus mengatakan, saat ini food estate di Sumba Tengah terbagi menjadi 5 zona. Zona 1 ada di Desa Umbu Pabal, zona 2 di Desa Umbu Pabal Selatan, zona 3 di Desa Elu, zona 4 di Desa Makatakeri dan zona 5 di Desa Tanamodu, Kecamatan Katikutana Selatan.

“Food estate di Sumba tengah, diberikan luas lahan 5000 hektare. Sawahnya 3000 dan ladangnya 2000. Semuanya berjalan dengan baik,” katanya.

Menurut Paulus, sejauh ini para petani dan masyarakat Sumba Tengah menyambut antusias kehadiran program food estate di 5 zona tersebut. Apalagi, program ini diyakini mampu menaikan taraf hidup mereka dengan mendulang hasil penen yang jauh lebih besar.

“Kalau ini bukan food estate selesai tanamnya pada akhir maret. Sedangkan kita tahu bulan Maret itu hujannya besar dan biasanya kami gagal panen. Tapi sejak ada food estate kami jadi lebih cepat untuk bertanam dan produksinya bagus. Artinya yang tidak terolah menjadi terolah. Kenapa? Karena mekanisasi masuk dan bantuan lainnya juga masuk,” terang Paulus.

Dominggus, salah satu petani di Desa Makatakeri menyambut antusias jalanya Program jangka panjang Pemerintah, Food Estate yang kini memasuki masa tumbuh sumbur. dia bilang, food estate sangat berdampak terhadap roda ekonomi keluarga, karena biaya produksi bertani jauh lebih murah.

“Terimakasih kepada bapak Jokowi dan juga kepada Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) karena saya dibantu pupuk dan Alsintan (Alat mesin pertanian), sehingga bertanam dan panen jadi lebih cepat dan menghemat biaya,” katanya.

Menurut Dominggus, penghematan biaya bisa dihitung dari proses tanam yang biasanya memakan waktu 2 hari menjadi 2 jam. Terlebih, kalau dulu, Dominggus tak pernah menggunakan pupuk, karena terkendala biaya dan ongkos pengambilan yang sangat mahal.

“Biasanya dulu tanam memakan waktu 2 hari. Saya tak bisa apa-apa karena uang terbatas. Sekarang sudah dibantu pemerintah hanya 2 jam. Belum lagi kami diberi bantuan pupuk. Saya berharap tahun depan food estate tetap berlanjut,” kata Dominggus.

Recent Posts

Resmikan PUN Jembrana, Menteri Maman Harap Pedagang Naik Kelas

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman meresmikan Pasar Umum Negara (PUN),…

50 menit yang lalu

Kabar Gembira! Wamenag Ungkap Prabowo Janji Akan Naikan Honor Setiap Guru

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menghadiri peringatan Hari Guru…

2 jam yang lalu

HGN 2024, DPR Dorong Peningkatan Kesejahteraan Guru Agar Tak Ada Lagi yang Berutang

MONITOR, Jakarta - Di peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024, Wakil Ketua DPR RI Cucun…

4 jam yang lalu

MLA Tak Dimungkinkan, Pakar Nilai DPR Jalani Fungsi Pengawasan dengan Baik di Kasus Mary Jane

MONITOR, Jakarta - Komisi XIII DPR RI mempertanyakan dasar hukum kebijakan Pemerintah yang akan memulangkan…

4 jam yang lalu

169 Ribu Personel TNI dan Alutsista Dikerahkan di Pilkada Serentak 2024

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen…

4 jam yang lalu

Kemenkum Pastikan Seleksi CPNS Berjalan Lancar, Ada Nomor Layanan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Hukum (Kemenkum) RI mengawal pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)…

5 jam yang lalu