POLITIK

Pemilu Serentak 2024, Perludem: Kompleksitas Pemilu 2019 Berpotensi Berulang

MONITOR, Jakarta – Anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, mengungkapkan bakal ada sejumlah implikasi yang akan dihadapi jika Pilpres dan Pileg serta Pilkada tetap dilaksanakan serentak di 2024.

“Yang saya bayangkan implikasi pemilu dan pilkada digelar serentak, maka kompleksitas Pemilu 2019 yang pernah dihadapi berpotensi berulang di 2024,” ungkapnya dalam diskusi Pemilu dan Masa Depan Demokrasi Indonesia, Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Titi menjelaskan, kompleksitas itu terjadi karena regulasi pada Undang-Undang (UU) tidak mengalami perubahan, baik UU Pemilu maupun UU Pilkada.

Implikasi selanjutnya, menurut Titi, yakni penyelenggaraan serentak itu dikhawatirkan akan memperlemah tingkat identifikasi partai politik dengan warga. Karena biasanya, Titi menyebutkan, korelasi antara pemilih dengan partai politik itu intensitasnya meningkat pada saat ada agenda elektoral.

“Kalau agenda elektoralnya dalam lima tahun hanya dalam satu tahun saja aktivitas aktif maka partai politik dan warga akan semakin jauh dari interaksi satu sama lain,” ujarnya.

Kemudian, Titi mengatakan, penyelenggaraan itu juga berimplikasi makin memperlemah keterlibatan partisipatoris warga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Serupa dengan Pilkada 2020. Pemerintah akan berusaha maksimal agar prosedural pemilu dan pilkada bisa berjalan baik. Namun kompleksitas pemilu bukan prosedural, namun juga substantif,” katanya.

Kemudian Mahkamah Konstitusi (MK), lanjut Titi, akan menjadi sandaran perubahan pengaturan pemilu atau menguatnya yudisialisasi politik dalam tata kelola pemilu.

Titi mengungkapkan, meskipun pemilu bukanlah satu-satunya poin pengukuran indeks demokrasi, namun penyelenggaraan pemilu di Indonesia sangat mempengaruhi dari indeks demokrasi.

“Tetapi kalau kita lihat dari variabel indeks demokrasi penyelenggaraan pemilu itu menyumbang kontribusi skor yang tinggi yaitu 7,92. Jadi bisa dikatakan kalau kita bicara pergaulan internasional pemilu itu menjadi salah satu instrumen diplomasi demokrasi kita,” ungkapnya.

Recent Posts

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

MONITOR, Jakarta - Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerjasama penguatan kerjasama…

9 menit yang lalu

Komisi IV DPR RI dan Kementan Dukung Labuan Bajo jadi “HUB” Pangan di Pulau Flores

MONITOR, Labuan Bajo - Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian RI mendukung destinasi wisata…

1 jam yang lalu

Mitra Kemenag, KBIHU Diminta Komitmen Dukung Kebijakan Haji Ramah Lansia

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan bahwa Kelompok…

1 jam yang lalu

Yandri Susanto: Pemilu Telah Usai, Mari Bersatu Kembali

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI H Yandri Susanto S.Pt mengajak seluruh masyarakat Indonesia…

6 jam yang lalu

Pelatih Indra Sjafri Panggil 37 Pemain untuk Ikuti TC Tim U-20 di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Tim U-20 Indonesia kembali menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta mulai Minggu…

12 jam yang lalu

Menag Lantik Rektor IAIN Takengon dan IAIN Sorong

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini, Senin (29/04/2024)melantik Rektor Institut Agama…

13 jam yang lalu