Kamis, 28 Maret, 2024

Political Will Terhadap Sektor Pertanian Dinilai Penting

MONITOR, Jakarta – Upaya Kementan dalam menjaga kestabilan pangan nasional, dinilai perlu dukungan yang kuat, agar kedaulatan pangan nasional dapat diwujudkan. Hal ini disampaikan Isya Anshori, Ketua Umum DPP Perhimpunan Organisasi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (POPMASEPI), di Jakarta, minggu (31/1/2021).

Ditengah tekanan pandemi covid 19, dan tuntutan pemenuhan kecukupan pangan nasional, menurut Isya alokasi anggaran sektor pertanian kurang memadai.

“Pada tahun 2021, saya baca pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar 1.032 triliun untuk belanja Kementerian, namun sayangnya anggaran Kementerian Pertanian hanya sebesar Rp 21,83 triliun, lebih kecil jika dibandingkan dengan anggaran kementerian lainnya,” tegasnya.

Dirinya membandingkan anggaran Kementerian Pertahanan yang memiliki alokasi sebesar Rp 137,3 triliun, sementara urgensi utama yang dihadapi pada masa Covid-19 selain kesehatan adalah memastikan kondisi pangan tercukupi.
Pada awal tahun 2021 ini pun sudah banyak masalah yang berkaitan dengan sektor pertanian yang terjadi. Mulai dari kelangkaan pupuk, hingga kelangkaan kedelai.

- Advertisement -

Hal ini tentunya dinilai Isya perlu disikapi bersama, karena jangan sampai berimbas pada kestabilan pangan nasional. Berbicara upaya untuk menegakkan kedaulatan pangan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, dimulai dari sarana produksi seperti benih dan pupuk, alsintan, hingga sumberdaya manusia dalam hal ini petani.

“Dalam hal ini saya berpandangan, bahwa upaya menjaga kestabilan pangan nasional perlu didukung oleh semua pihak. Hari ini sektor pertanian telah membuktikan pengaruh kuatnya bagi sektor ekonomi, sudah saatnya Political Will terhadap sektor pertanian harus dilakukan. Urusan pangan adalah urusan yang tidak bisa ditunda-tunda,” tambahnya.

Isya menambahkan ditengah perlambatan ekonomi, sektor pertanian masih berdiri dengan kokoh untuk memberikan sumbangsihnya bagi peningkatan ekonomi nasional. Di saat sektor lain lesu, sektor pertanian mampu tumbuh 2,15%.

“Kami mahasiswa pertanian berharap, sudah saatnya sektor pertanian menjadi perhatian khusus para pemangku kebijakan. Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan primer bagi setiap individu. Suatu negara dapat dikatakan menjadi negara yang kuat ketika negara tersebut berdaulat secara pangan,” kata Isya.

Sepanjang tahun 2020, Berdasarkan pernyataan Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku Menteri Pertanian RI, terdapat 11 komoditas utama pangan nasional yang harus terpenuhi. Komoditas pangan prioritas tersebut meliputi beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam ras, gula pasir dan minyak goreng.

Berdasarkan pemaparan SYL, dari 11 komoditas pangan utama tersebut, tiga diantaranya masih membutuhkan tambahan impor, yaitu bawang putih, daging sapi/kerbau, dan juga gula pasir. Sementara untuk bahan pangan utama penduduk Indonesia yaitu beras, masih mengalami surpluse sebesar 6.749.305 ton pada Desember 2020.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER