JABAR-BANTEN

Ini Jawaban RSUD Kota Bogor Soal Tertukarnya Jenazah Pasien Covid-19

MONITOR, Kota Bogor – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, memberikan klarifikasi terkait insiden jenazah pasien Covid-19 yang tertukar pada Rabu (30/12/2020).

Humas RSUD Kota Bogor, Taufik Rahmat, mengungkapkan bahwa jenazah tidak langsung dipulangkan setelah meninggal karena terkendala pemakaman pada waktu dini hari.

“Karena kalau tengah malam tidak ada petugas pemakaman. Kedua, kalau dari warga Kabupaten Bogor seperti kasus ini dari Leuwiliang, petugas pemakaman yang piket saat itu memang satu orang untuk malam. Untuk pemakaman ke lokasi minimal dua orang,” ungkapnya seperti dikutip dari wartakota.tribunnews.com, Jakarta, Senin (4/1/2021).

Terkait jenazah yang tertukar tersebut, Taufik mengakui bahwa disebabkan adanya kelalaian komunikasi antara petugas jenazah dalam memberikan laporan.

Awalnya, menurut Taufik, dilaporkan bahwa hanya ada satu pasien yang meninggal, namun ternyata lebih dari satu orang.

Taufik juga menyayangkan dan menyesalkan sikap sejumlah petugas yang tidak mengecek ulang jenazah yang hendak diserahkan kepada keluarganya.

“Sebenarnya bukan tertukar, tetapi pada hari itu ternyata lebih dari satu orang yang meninggal. Akhirnya kita coba perbaiki, kita ikuti tuntutan pihak keluarga,” ujarnya.

Sebelumnya, telah terjadi insiden jenazah tertukar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (30/12/2020) lalu.

Kejadian jenazah yang tertukar tersebut membuat pihak keluarga asal Leuwiliang, Kabupaten Bogor, kaget. Sontak saja, insiden itupun membuat heboh warga setempat. 

Saat peti jenazah khusus Covid-19 dibuka, pihak keluarga kaget lantaran bukan jenazah wanita yang ada di dalamnya, melainkan jenazah pria. Pihak keluarga pun langsung melayangkan protes ke RSUD Kota Bogor.

Menurut putri almarhumah, DF, ibunya dirawat di RSUD Kota Bogor karena positif Covid-19. Ibunda DF, yakni WT, dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bogor.

Namun, Rabu (30/12/2020) sekitar pukul 00.30 WIB, ibunda DF menghembuskan nafas terakhirnya.

“Jenazah kan katanya enggak boleh dilihat, enggak boleh, gini-gini. Kita enggak mau, kita saklek sekeluarga mau lihat,” katanya.

Saat peti jenazah dibuka, lanjut DF, ia dan keluarga terkejut lantaran di dalam peti tersebut bukan jenazah ibundanya, melainkan jenazah seorang pria.

Hal itu pun membuat keluarga DF protes kepada pihak RSUD Kota Bogor sampai akhirnya jenazah WT bisa diambil keluarga untuk dimakamkan.

“Pas dibuka, ternyata jenazah cowok dan itu bukan keluarga dari kita, itu bukan mama saya,” ungkap DF.

Recent Posts

Kemenag Siapkan Anggaran Khusus Rp16,16 Miliar Perkuat Keagamaan dan Pendidikan Umat di 2026

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya telah mengalokasikan anggaran khusus untuk memperkuat…

7 jam yang lalu

Menteri Maman: Saatnya Fasilitas Publik Menjadi Rumah bagi UMKM

MONITOR, Jabar - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan pentingnya penggunaan…

10 jam yang lalu

JMM Minta Pemerintah Tetapkan Anggota Baznas Baru untuk Sinergi Program Asta Cita Presiden

MONITOR, Jakarta - Jaringan Muslim Madani (JMM) minta pemerintah segera menuntaskan seleksi Anggota Badan Amil…

10 jam yang lalu

Semarak Hari Toleransi Internasional, Kemenag Siapkan 18 Agenda Nasional

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan 18 agenda nasional…

11 jam yang lalu

PRABU Expo 2025 Dorong Transformasi Teknologi dan Daya Saing Produk UMKM

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menegaskan pentingnya…

12 jam yang lalu

Soroti Kasus Catcalling dan Polisi Bunuh Dosen, DPR Dorong Adanya Pengawasan Eksternal Polri

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus pelecehan dan…

14 jam yang lalu