Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi marsudi
MONITOR, Jakarta – Munculnya nama Anies dan Mega dalam soal ujian sekolah SMP 250 Cipete, Jakarta Selatan, sangat disayangkan sejumlah kalangan. Apalagi, kedua nama tersebut sangat familiar di mata publik sebagai pejabat politik.
Polemik ini menuai protes dari kalangan kader PDIP Jakarta. Misalnya, Prasetyo Edi Marsudi. Ketua DPRD DKI Jakarta ini mengaku menyesalkan insiden itu, apalagi terjadi di dunia pendidikan.
“Saya sangat menyesalkan terjadinya indikasi politisasi dan diskriminasi agama dalam dunia pendidikan di Jakarta,” kata Prasetyo Edi, kepada awak media.
Ia menilai kejadian serupa sudah sering terjadi di Jakarta. Politikus PDIP ini mengatakan narasi soal sekolah itu sarat provokasi.
“Ini sudah terjadi berulang-ulang kali, dan kedepan tidak boleh terjadi lagi,” pungkasnya tegas.
MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama bekerja sama dengan Alvara Strategic…
MONITOR, Jakarta - Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Desember 2025 tercatat sebesar 51,90, yang menunjukkan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mencatat kenaikan angka pernikahan nasional sepanjang 2025. Berdasarkan data Sistem…
MONITOR, Jakarta - Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di pesisir Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah…
MONITOR, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Agama Khairunas menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Sumatera…
MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mencatatkan langkah penting dalam pengamanan…