MONITOR, Jakarta – Meninggalnya enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) menuai beragam reaksi publik. Ada yang bersimpati atas insiden berdarah yang melibatkan anggota kepolisian itu, di sisi lain ada juga pihak yang menertawakan insiden ini.
Melihat kondisi ini, Politikus PKS Mardani Ali Sera angkat bicara. Ia menyadari, tidak semua orang menyukai kelompok FPI terlebih mengenai sikap politiknya.
“Kita akui FPI sejak tsunami Aceh 2004, terus melalukan perbaikan dan kebaikan, masyarakat lebih mengenal mereka sebagai ormas Relawan Bencana. Wajar masih ada yang tidak suka FPI karena perbedaan politik, Tapi tidak wajar ada yang bergembira atas 6 laskarnya yang meninggal,” kata Mardani dalam keterangannya, Kamis (10/12).
Mardani mengingatkan, setidaknya publik harus menanamkan empati atas duka yang menimpa enam orang laskar FPI ini. Sekalipun urusan politik berbeda, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini meminta publik untuk menumbukan jiwa kemanusiaan dan mengikis kebencian.
“Hendaknya pada diri kita hadir empati dan jiwa kemanusiaan, logis dan tidak penuh kebencian. Hadirkan cinta bahwa perbedaan politik dalam demokrasi adalah hal biasa, jangan menista. Kita tidak boleh miskin nurani,” imbuhnya.
MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berkomitmen terhadap keterbukaan informasi publik melalui publikasi di berbagai saluran…
MONITOR, Cirebon - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Perum Bulog Kabupaten Cirebon…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 33 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar di peusijuek (tepung…
MONITOR, Jakarta - Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses guna meninjau kinerja…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…
MONITOR, Jakarta - Kasdim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir memberikan materi tentang Etika dan Integritas…