MONITOR, Depok – Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Depok Nasir Biasane menyoroti Pemerintah Kota (Pemkot) Depok era Walikota Mohammad Idris yang dinilai telah gagal menangani persoalan anak.
Bahkan, Nasir menyebut predikat Depok kota layak anak yang diperoleh hanyalah sekadar prestasi di atas kertas.
“(Depok kota layak anak) Itu hanya slogan dan pencitraan saja. Dan predikat yang diperoleh, itu hanya prestasi di atas kertas,” kata Nasir Biasane saat ditemui MONITOR di wilayah Mekarsari, Cimanggis, Rabu (18/11).
Sebab, menurut Nasir, masih banyak fenomena anak jalanan yang ditemui di berbagai lokasi di Kota Depok. Diantaranya, manusia silver, pengarak ondel-ondel, pedagang asongan, pengemis, pengamen, dan lainnya.
Selain anak jalanan, Nasir juga mengatakan, kekerasan terhadap anak juga masih kerap terjadi di Kota Depok lantaran berbagai faktor.
“Jadi, tidak pantas Depok dipredikatkan sebagai kota layak anak, dimana hak-hak anak yang tercantum di dalam aturan (Permen Nomor 12 Tahun 2011), tidak didapatkan oleh anak-anak di Kota Depok. Itu hanya slogan,” ujarnya.
MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menjalin sinergi lintas sektor guna meningkatkan efektivitas…
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta pada Minggu…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) memberi penghargaan kepada lima qari, qariah, dan hafiz yang…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mengangkat juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) internasional…
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berterima kasih kepada para sponsor yang makin…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) mengajak karyawan PT Indonesia…