MEGAPOLITAN

Bukan PNS, Pegawai Ambulans Dinkes DKI Dilarang Bentuk Serikat Pekerja

MONITOR, Jakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan bahwa para pekerja di Unit Pelaksana (UP) Ambulans Gawat Darurat (AGD) dilarang membentuk serikat pekerja. Hal itu lantaran mereka dianggap bagian dari karyawan pemerintah.

“Kami ini non Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi kami dilarang untuk membentuk serikat pekerja dengan alasan kami bagian dari pemerintah karena katanya gaji dan tunjangan yang kami terima berasal dari APBD DKI,” ujar Kepala UP AGD Dinkes DKI Jakarta, Iwan Kurniawan, saat dihubungi awak media, Sabtu (24/10).

Dijelaskan Iwan, ia dan kawan-kawannya berkerja mengacu pada UU Nomor 5 tahun 201 4 tentang ASN. Selain itu, mereka juga bekerja di bawah instansi Pemerinta Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui UP AGD pada Dinas Kesehatan.

“UP AGD ini bagian dari Pemprov DKI Jakarta. Kami bekerja sesuai aturan yang dikeluarkan Pemprov DKI, mengacu pada Peraturan Gubernur, Peraturan Kepala Dinas. Kemudian, karena pengelolaan keuangan ini BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), kami juga punya aturan BLUD AGD DKI Jakarta,” terangnya.

“Jadi, karena BLUD AGD DKI Jakarta ini instansi pemerintah juga, sehingga tidak memungkinkan adanya serikat pekerja,” sambungnya.

Namun demikian, diceritakan Iwan, sebelum tahun 2017, pegawai ambulan pernah membentuk serikat pekerja, karena pada saat itu UP AGD masih berbentuk yayasan belum di bawah Pemprov DKI.

Pada tahun 2007, Pemprov DKI mengambil alih yayasan itu menjadi UP AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Sejak saat itu, pemerintah melarang adanya pembentukan serikat pekerja.

“Karena UP ini programnya pemerintah jadi mengacunya pada UU Nomor 5 tahun 2014, bukan lagi ke UU 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Menurutnya, keputusan itu diambil setelah UP AGD Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Biro Hukum Sekretariat Daerah DKI Jakarta. Keputusannya pun jelas, mereka dilarang membentuk serikat pekerja dan perjanjian kerja bersama (PKB) yang selama ini keukeuh diinginkan pekerja AGD.

Diketahui, puluhan orang yang tergabung dalam Perkumpulan Pekerja Ambulans Gawat Darurat (PPAGD) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, menggeruduk kantor Gubernur Balaikota DKI Jakarta, Kamis (22/10).

Pengurus PP AGD Dinkes DKI Jakarta, Abdul Adjis mengatakan, masalah internal terjadi sejak pimpinan mereka membubarkan perkumpulan serikat pekerja mereka pada tahun 2019.

Recent Posts

Perusahaan Dilarang Tahan Ijazah, Puan Ingatkan Soal Pengawasan dan Sanksi Bagi Pelanggar

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri…

1 jam yang lalu

PPIH Arab Saudi Lakukan Akselerasi Distribusi Nusuk Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat masih ada jemaah haji…

1 jam yang lalu

Sektor Pertanian Serap 38 Persen Tenaga Kerja, Kementan Dorong Regenerasi Petani di Job Fair 2025

MONITOR, Jakarta - Sektor pertanian pada kuartal pertama 2025 menyumbang sekitar 38% terhadap total tenaga…

2 jam yang lalu

Tim Monev Haji 2025 Kawal Sembilan Titik Krusial Layanan Jemaah

MONITOR, Jakarta - Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Haji 2025 Kementerian Agama telah tiba di…

3 jam yang lalu

Semangat Gotong Royong, Satgas TMMD Kodim 1501/Ternate Gelar Apel Pagi

MONITOR, - Halmahera Barat - Satgas TMMD Ke-124 Kodim 1501/Ternate menggelar apel pagi di Desa…

3 jam yang lalu

Cegah Kasus Mama Khas Banjar Terulang, Kementerian UMKM Perkuat Koordinasi Legalitas dan Pelindungan Usaha Mikro

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan…

4 jam yang lalu