PERTANIAN

Indeks Pertanaman di Garut Meningkat dengan Embung Kementan

MONITOR, Garut – Kementerian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian membangun embung untuk pertanian di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dampaknya positif karena indeks pertanaman meningkat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, embung yang dibangun Ditjen PSP akan mendukung ketersediaan air untuk lahan pertanian.

“Untuk menjaga serta meningkatkan produksi pertanian, dibutuhkan air yang memadai. Kementerian Pertanian melalui Ditjen PSP memastikan air mencukupi pertanian dengan membangun embung,” katanya.

Menurut Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, wilayah Kabupaten Garut bagian Selatan yang merupakan wilayah daerah pesisir, mengandalkan air dari curah hujan atau sumber air lepas.

“Kita melakukan konservasi air untuk mendukung pertanian di Garut. Air yang berasal dari curah hujan itu, kita tampung dalam embung. Jadi air tidak terbuang, dan akan disalurkan ke lahan pertanian saat dibutuhkan,” terangnya.

Dijelaskan Sarwo Edhy, dengan cara ini diharapkan air yang sampai ke lahan-lahan persawahan mencukupi dam tidak berlebihan.

Kegiatan pembangunan embung Ditjen PSP Kementan dilakukan di Desa Sukamulya, Kecamatan Singajaya, dengan penerima manfaat adalah Kelompok Tani Bina Tani.

Dari hasil kunjungan lapangan pada 1 Oktober 2020, kegiatan pembangunan embung telah selesai dilaksanakan.

Embung yang dibangun memiliki dimensi 20 x 20 x 2.5 meter yang berasal dari mata air dan curah hujan.

Kasi Pengelolaan Lahan Air Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Apip Maolana, didampingi Ketua Poktan Bina Tani, Salman, berharap air dapat mencukupi kebutuhan ketersediaan air untuk pengelolaan lahan pertanian seluas 38 ha dengan provitas 4 ton/ha khususnya pada MT II.

Sementara Ketua Poktan Bina Tani, Salman, menyampaikan bahwa selama ini petani sekitar hanya dapat melakukan satu kali tanam untuk komoditas padi (IP 100).

“Hal ini disebabkan ketersediaan air yang tidak mencukupi dikarenakan wilayah tersebut masuk pada kategori hilir,” jelasnya.

Dengan tercukupinya ketersediaan air akan dapat ditingkatkan menjadi IP 200 atau dua kali tanam, selanjutnya mensiasati terkait ketersediaan air, pengelolaan lahan juga dilakukan untuk komoditas hortikultura seperti sayuran dan cabai.

Recent Posts

Ada 183 Kuota Beasiswa Zakat Indonesia untuk S1 PTKIN dan PTN

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan sejumlah…

3 jam yang lalu

INABUYER B2B2G Expo 2025 Perbesar Belanja Produk UMKM oleh Pemerintah/BUMN dan Swasta

MONITOR, Jakarta - Ajang INABUYER B2B2G Expo 2025 menjadi instrumen yang sangat efektif untuk memperbesar…

6 jam yang lalu

Partai Gelora Sebut Koperasi Merah Putih Fondasi Ekonomi Bangsa

MONITOR, Jakarta - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyambut dengan penuh semangat dan apresiasi atas…

8 jam yang lalu

Pemkot Tangsel dan Pemkab Pandeglang Resmi Tandatangani Kerja Sama Penanganan Sampah

MONITOR, Ciputat - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang resmi menandatangani perjanjian…

8 jam yang lalu

Kemenag Buka Pendaftaran PTP Program KIP Kuliah, Ada 21.490 Kuota Mahasiswa

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama kembali akan menyalurkan bantuan Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP…

8 jam yang lalu

Suara Keras Puan Terhadap Skandal Beras Oplosan Dinilai Lindungi Rakyat

MONITOR, Jakarta - Di tengah berbagai masalah yang tengah menghimpit kehidupan masyarakat, temuan beras premium…

15 jam yang lalu