BISNIS

Keren! KKP Kembangkan Inovasi Komoditas Perikanan Patin Perkasa

MONITOR, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencetuskan inovasi berupa komoditas perikanan Patin Perkasa yang merupakan singkatan Patin Super Karya Anak Bangsa, hasil riset Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat.

Peneliti BRPI Evi Tahapari mengatakan bahwa Patin Perkasa berbeda dengan patin lainnya karena memiliki berbagai keunggulan antara lain tingkat pertumbuhan lebih cepat 16,61-46,42 persen; produktivitas lebih tinggi 11,27–46,41 persen, dan rasio konversi pakan lebih rendah 5,6-16,3 persen.

“Keunggulan lainnya adalah Harga Pokok Produksi lebih rendah 4,45–17,92 persen; serta B/C ratio pembesaran lebih tinggi 14,71-48,48 persen,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/9/2020).

Evi menerangkan sebelum 2010, perkembangan patin sangat heterogen di Indonesia, serta terjadi pertumbuhan yang berbeda-beda di berbagai lokasi di Indonesia. Namun seiring dengan perkembangan patin di Indonesia, masyarakat yang sudah bisa melakukan pemijahan sendiri menjadi tidak terkendalikan.

“Akibatnya terjadi penurunan genetik dan sejak pertama patin masuk ke Indonesia pada 1972 belum ada upaya untuk memperbaiki genetik tersebut,” ungkapnya.

Untuk itu, ujar dia, pada 2010-2017, tim penelitian melakukan seleksi ikan patin, dengan benih yang berasal dari Sukamandi, Jambi, dan Palembang, sebanyak dua generasi.

Hasilnya, menurut Evi, sangat bagus, yakni respons seleksi menunjukkan angka 38,86 persen, sudah memenuhi persyaratan respon seleksi minimal 30 persen.

“Hasil uji lapangan ikan patin di empat lokasi, yaitu Tulungagung, Kuningan, Bandar Lampung, dan Sukamandi, ternyata memberikan berbagai keunggulan dibanding patin biasa yang selama ini terdapat di masyarakat,” tandasnya.

Recent Posts

Sesmen UMKM: Kolaborasi Pemerintah dengan Lembaga Pembiayaan Dukung UMKM Perempuan Maju

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Arif Rahman Hakim, menekankan…

1 jam yang lalu

Kunjungi Smart Vertical Farming Beijing, Komisi IV DPR Pelajari Teknologi Pertanian Vertikal

MONITOR - Prof. Rokhmin Dahuri bersama 15 anggota Komisi IV DPR RI yang di pimpin…

1 jam yang lalu

Soroti Kasus Pemerasan Oknum Kadin, DPR: Industri Rakyat Juga Sering Kena Palak Jatah Preman!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo meyoroti kasus dugaan pemaksaan…

2 jam yang lalu

Status Kaldera Toba Terancam Dicabut, Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat Sikapi Kartu Kuning UNESCO

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons kabar terkait keanggotaan Geopark Kaldera Toba…

3 jam yang lalu

Satgas TMMD Gelar Penyuluhan Hukum, Bahas KDRT dan Peranan Hukum di Masyarakat

MONITOR, Timika - Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-124 Kodim 1710/Mimika menggelar…

3 jam yang lalu

Wamen UMKM Dorong Entrepreneur Hub Finance Jadi Ekosistem Pembiayaan Kolaboratif

MONITOR, Banten - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza mendorong pengusaha…

5 jam yang lalu