Jumat, 29 Maret, 2024

Digelar Virtual, Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020 gandeng Shopee

MONITOR, Jakarta – Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) siap menggelar Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020. Pameran buku tahunan yang ke-40 itu akan diadakan secara virtual selama 10 hari dari tanggal 28 September – 7 Oktober 2020.

“Kami menggandeng Shopee sebagai official marketplace IIBF Virtual,” kata Ketua Panitia IIBF 2020, Arys Hilman, pada konferensi pers, Kamis (24/9/2020).
Konferensi pers yang diadakan secara daring itu dihadiri Ketua Umum Ikapi, Rosidayati Rozalina; Head of Public Policy & Government Relations Shopee Indonesia, Radityo Triatmojo; dan Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Selliane Halia Ishak.

Arys menegaskan, walaupun digelar secara daring, IIBF 2020 akan menghadirkan atmosfer IIBF yang tiap tahun digelar secara luring di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta. “Atmosfer IIBF yang sudah dikenal selama 40 tahun akan tetap hadir dalam versi daring. Acara selengkap edisi regular, seperti pameran, jual-beli buku, rights fair, booktalk, komunitas, dan lain-lain,” ujarnya.

Ia menambahkan, IIBF 2020 Edisi Virtual menyuguhkan tantangan sekaligus peluang baru karena peserta maupun pengunjung tak terkendala ruang dan jarak. “Ada tiga platform aktivitas di IIBF 2020, yakni web portal IIBF, media sosial, dan Shopee. IIBF Edisi Virtual diharapkan menjadi cercah cahaya bagi penerbit dalam kondisi sulitnya penjualan buku secara langsung lewat toko-toko buku di masa pandemi,” tuturnya.

- Advertisement -

Arys mengungkapkan antusiasme peserta dari dalam maupun luar negeri sangat tinggi. “Terbukti, IIBF 2020 diikuti para penerbit dari sepuluh negara. Yakni, China, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat, India, Iran, Inggris, Jerman, Turki dan tentunya Indonesia,” paparnya.

Arys berterima kasih atas dukungan para pihak terhadap penyelenggaraan IIBF Virtual 2020. “Terima kasih kami sampaikan kepada Kemenparekraf, Pemda DKI dan media massa maupun pihak-pihak lain yang mendukung kegiatan IIBF Virtual 2020,” kata Arys Hilman.

Ketua Umum Rosidayati Rozalina mengatakan, IIBF Edisi Virtual mencakup semua aspek book fair. Ini adalah multievent yang mempertemukan semua stakeholder dunia literasi.

“Selain transaksi jual-beli buku, di dalamnya tercakup pula aneka pertunjukan, pelatihan, diskusi buku, meet and greet, serta business matchmaking,” papar Rosidayati.

Terkait pilihan kepada Shopee sebagai official marketplace IIBF 2020, Arys mengemukakan, “Panitia IIBF 2020 menggandeng Shopee karena pilihan dari peserta sendiri, yang kami berikan kuesioner sebelum kami tetapkan bekerjasama secara eksklusif.”

Radityo Triatmojo, Head of Public Policy & Government Relations Shopee Indonesia mengatakan, “Setiap tahunnya IIBF merupakan salah satu acara yang ditunggu oleh masyarakat khususnya bagi para pecinta buku. Kami senang sekali dapat bekerja sama dengan Ikapi dalam menghadirkan IIBF Edisi Virtual 2020 secara eksklusif melalui aplikasi Shopee.”

Ia menambahkan, di tengah pandemi saat ini di mana masyarakat dihadapkan dengan keterbatasan mobilitas, Shopee sebagai perusahaan berbasis teknologi berupaya untuk menghadirkan solusi dengan menjadi perpanjangan tangan agar pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai rangkaian pilihan produk buku dari ragam kategori dan tetap merasakan kemeriahan IIBF tanpa harus keluar rumah.

“Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan penawaran terbaik bagi pengguna serta dapat menjadi wadah dan alternatif bagi mitra brand dan mitra penjual untuk memperkuat strategi pemasaran dan memperluas jangkauan bersama Shopee,” ujar Radityo.

Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Selliane Halia Ishak mengatakan, sejak tahun 2017 – saat itu Bekraf dan sekarang Kemenparekraf/Baparekraf selalu mendukung IIBF.

“Di tengah kondisi pandemi Covid-19 tahun ini, maka dukungan yang dapat kami berikan adalah menyediakan tempat pameran virtual, sehingga dapat berinteraksi dan bertransaksi tanpa kontak fisik sama sekali. Dengan demikian, IIBF tahun 2020 secara virtual dapat berlangsung tanpa terhambat batas ruang dan waktu,” ujarnya.

”Dukungan infrastruktur digital pada IIBF 2020 berupa pameran virtual adalah upaya mendorong Indonesia terus bergerak di tengah pandemi seperti negara lain yaitu Thailand, Vietnam dan Italia yang telah mengemas pameran buku mereka menggunakan format daring,” tegasnya Selliane.

Ia menambahkan, pemanfaatan infrastruktur digital pada IIBF 2020 diharapkan mampu memantik kreativitas pelaku ekraf subsektor penerbitan dalam mengikuti perkembangan pasar tanpa terlalu banyak mengurangi esensi “fisik” yang telah lama melekat pada penerbitan.

“Dengan tetap diselenggarakannya IIBF tahun ini dan dengan memenuhi standard protokol kesehatan yang ada, kami berharap di tengah pandemi ini dapat mendorong kalangan penerbit dan pelaku industri kreatif lainnya terus berkarya,” ujarnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER