Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Ali Taher Parasong. Foto: Ist
MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PAN, Ali Taher Parasong, menilai rancangan undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) pembahasannya cukup alot.
Beragam tanggapan baik pro dan kontra terus mewarnai perjalanan RUU yang digulirkan Komnas Perempuan tersebut. Ali Taher pun menguraikan alur pembahasan RUU PKS ini.
“UU PKS ini pernah diajukan Komisi VIII dari 2 RUU yang diajukan oleh Komisi VIII, lalu atas hak inisatif DPR kemudian dibahas oleh Baleg DPR. Sampai waktu adanya perdebatan mengenai RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila), RUU PKS ini tidak lagi menjadi prioritas utama dalam pembahasan tahun ini,” kata Ali Taher dalam webinar online yang diselenggarakan PSIPP ITBAD Jakarta bersama Kemenko PMK, Kamis (10/9).
Politikus PAN ini menambahkan, dirinya belum mengetahui secara pasti RUU ini akan dibahas kembali. Pasalnya, dalam dinamika yang berkembang di parlemen, RUU PKS ini masih dipandang belum terlalu mendesak.
“RUU ini akan dipending entah sampai kapan akan berjalan, saya belum tahu. Kalau melihat dari sisi kebutuhan, RUU ini dipandang belum terlalu mendesak,” terang Ali Taher.
MONITOR, Jakarta - Dinamika lingkungan strategis menuntut TNI untuk selalu beradaptasi dan semakin profesional dalam…
MONITOR, Jakarta - Pengamat kebijakan publik dari Spora Communication, Dr. Rizky Fajar Meirawan, menilai capaian…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menyoroti maraknya peristiwa kekerasan seksual…
MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa saat ini para petani…
MONITOR, Sumut - PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya akan memberlakukan tarif pada Jalan Tol…
MONITOR, Jakarta - Berulangnya pemberitaan keriuhan akibat perilaku tidak patut warga binaan di lembaga pemasyarakatan…