Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufida (dok: net)
MONITOR, Jakarta – Pemerintah diminta mengambil sejumlah langka revolusioner dan eksponensial supaya dapat menekan jumlah dokter dan tenaga kesehatan yang gugur. Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengatakan, meninggalnya seratus dokter dan tenaga kesehatan ibarat kehilangan aset besar bangsa.
Sementara itu, kata Kurniasih, kasus positif Covid-19 terus bertambah dan belum menunjukkan tren penurunan secara nasional sejak kasus pertama diumumkan awal Maret silam.
“Ini bukan ‘alarm kebakaran’ lagi, ini sudah ‘alarm tsunami’. Semua komponen bangsa harus bangun dari zona amannya, bahwa seolah kita tidak apa-apa, bahwa ekonomi jauh lebih penting dari kesehatan. Jangan lagi Pemerintah menyebut wafatnya nakes kita karena tidak disiplin. Adakah empati disana?” kata Mufida dalam siaran pers, belum lama ini.
Legislator Fraksi PKS itu mengingatkan saat ini daya tampung rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19 sudah penuh. Jakarta merilis per Jumat 28 Agustus 2020 kapasitas ruang isolasi dan ICU di RS rujukan sudah terisi 70 persen.
“Dokter dan perawat terus berguguran dan kapasitas ruang perawatan Covid hampir penuh 100 persen. Bisa dibayangkan apa yang selanjutnya terjadi? Italia yang pada awalnya sangat tinggi korban Covid-19, saat sudah berangsur turun, tapi kita masih terus menanjak,” terangnya.
MONITOR, Jakarta - Tanggal 1 Juni 2025 menandai peristiwa penting bagi Universitas Islam Negeri (UIN)…
MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan Achmad Purwantono mengingatkan masyarakat…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PDI Perjuangan Prof Rokhmin Dahuri angkat…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri bahan kimia khusus agar dapat mendukung…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri memberi lampu hijau bagi daerah untuk menggelar kegiatan di…
MONITOR, Jakarta - Jutaan jemaah haji pada Jumat (6/6/2025) berkumpul dan berdiri di Arafah untuk…