PERTANIAN

KTNA: Sektor Pertanian Bisa Menjadi Penyelamat Ekonomi Bangsa

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran penting sebagai penyelamat ekonomi bangsa, terutama di masa krisis pandemi Covid 19. Sebab, kata dia, hanya sektor pertanian yang mampu berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2020.

“Di tengah pandemi ini, sebagian dari petani telah membuat sejumlah terobosan. Petani bahkan bisa panen lebih dari dua kali. Inilah yang menjadi kunci dari sektor pertanian bisa tumbuh positif saat pandemi,” ujar Winarno, Rabu, 26 Agustus 2020.

Perlu diketahui, berdasarkan data BPS, PDB pertanian pada kuartal II 2020 PDB mencapai 16,24 persen (q to q). Bahkan, secara YoY sektor pertanian tetap berkontribusi positif dengan pertumbuhan 2,19 persen.

Dengan capaian ini, kata Winarno, pertanian harus terus tumbuh supaya kebutuhan nasional terpenuhi dengan baik. Upaya itu misalnya bisa dengan memberi sarana produksi kepada para petani seperti akses etersediaan air, akses benih berkualitas dan pasar yang stabil.

“Saya harap untuk 2020 ini subsidi pupuk bisa segera keluar sebesar 1,4 juta ton. Sehingga Oktober-Maret, petani dapat menggunakan pupuk subsidi dan produktivitasnya tetap baik,” katanya.

Menurut Winarno, subsidi pupuk tidak boleh berkurang, apalagi sulit didapatkan. Sebab menurut dia, hal itu bisa berdampak pada penurunan produksi nasional.

“Kalau menggunakan pupuk nonsubsidi, saya khawatir produktivitas akan terganggu karena ada korelasi antara penurunan alokasi pupuk dengan penurunan produksi. Ini mesti dihindari,” katanya.

Terkait hal ini, Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mendukung penambahan anggaran pupuk bersubsidi. Kata dia, penambahan itu mestinya menjadi perhatian utama untuk menjamin kesejahteraan petani. Apalagi, sektor pertanian terbukti memberi kontirbusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

“Sampai saat ini kita akan terus dorong penambahan subsidi pupuk untuk petani. Tahun ini ada pengurangan nilai subsidi pupuk kurang lebih 1 juta ton pengurangannya. Sehingga, sekarang ini banyak daerah yang alami kekurangan pupuk bersubsidi. Semoga dalam waktu dekat ini ada keputusan untuk menambah subsidi pupuk untuk petani kita,” tutupnya.

Recent Posts

Ulama Kalimantan Tekankan Standarisasi Kitab Kuning, Sertifikasi Guru dan Arah Kebijakan Ditjen Pesantren

MONITOR, Banjarmasin - Agenda penguatan mutu pesantren memasuki fase penting setelah pemerintah menyiapkan pembentukan Direktorat…

2 jam yang lalu

Peran Aktif Puan di Forum MIKTA Perkuat Diplomasi dan Isu Kemanusiaan Indonesia

MONITOR, Jakarta - Pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia (UI), Shofwan Al Banna Choiruzzad mengapresiasi peran…

10 jam yang lalu

DPR Sebut Putusan MK Pertegas Larangan di UU Polri; Aturan Wajib Dijalankan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin turut menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi…

13 jam yang lalu

MBG Sumbang 48 Persen Kasus Keracunan, DPR: Ini Alarm Serius Perkuat Keamanan Pangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher meminta Badan Gizi Nasional…

14 jam yang lalu

Menperin: Industri Farmasi dan Kosmetik jadi Penopang Utama Perekonomian Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat arah industrialisasi di sektor farmasi dan kosmetik untuk…

16 jam yang lalu

Tutup OMI 225, Menag: Sains dan Agama Berjalan Seiring

MONITOR, Jakarta - Gelaran Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 resmi ditutup oleh Menteri Agama RI,…

17 jam yang lalu